Lokasi Sensor
Aplikasi yang berbeda dapat memiliki sensor berbeda. Beberapa sensor merupakan opsional. Gambar berikut menunjukkan lokasi sensor untuk Engine C280. Untuk engine segaris dan engine vee, sebagian besar memiliki sensor yang terletak pada lokasi yang sama. Untuk sensor yang berada pada lokasi yang berbeda, perbedaan tersebut ditunjukkan.
 | |
| Ilustrasi 1 | g00509557 |
(1) Sensor kecepatan turbin (2) Pickup magnetik | |
Sensor kecepatan turbin (1) - Rpm roda turbin dideteksi oleh sensor kecepatan. Sensor berada di dalam rumah turbocharger.
Pickup magnetik (2) - Rpm roda-gigi ring flywheel dideteksi oleh pickup magnetik. Pickup magnetik terhubung ke SDU yang akan menyebabkan shutdown bila terjadi kecepatan berlebih.
 | |
| Ilustrasi 2 | g00509590 |
(3) Sensor temperatur oli (4) Sensor tekanan oli yang tidak tersaring (5) Sensor tekanan oli tersaring (6) Sensor tekanan mantel air (7) Sensor tekanan oli | |
Sensor temperatur oli (3) - Sensor pada rumah regulator temperatur oli membantu memantau temperatur oli. Temperatur oli yang berlebihan dapat menyebabkan alarm atau shutdown.
Sensor tekanan oli yang tidak tersaring (4) - Sensor ini terletak sebelum filter oli. Tekanan oli yang tidak tersaring dibandingkan dengan tekanan oli tersaring. Tekanan diferensial filter oli dihitung dari perbedaan antara tekanan sebelum filter dan tekanan setelah filter. Tekanan diferensial tinggi dapat menyebabkan alarm atau shutdown.
Sensor tekanan oli tersaring (5) - Sensor ini terletak setelah filter oli. Tekanan oli tersaring dibandingkan dengan tekanan oli yang tidak tersaring. Tekanan diferensial filter oli dihitung dari perbedaan antara tekanan sebelum filter dan tekanan setelah filter. Tekanan diferensial tinggi dapat menyebabkan alarm atau shutdown.
Sensor tekanan mantel air (6) - Tekanan mantel air dideteksi oleh sensor tekanan yang terletak pada elbow di saluran keluar pompa mantel air. Tekanan mantel air yang rendah akan mengaktifkan alarm.
Sensor tekanan oli (7) - Tekanan oli engine dipantau oleh sensor tekanan. Tekanan oli rendah dapat menyebabkan alarm atau shutdown.
Sensor yang memantau tekanan air bantu terletak di dekat saluran keluar pompa air bantu. Tekanan air bantu yang rendah akan mengaktifkan alarm.
 | |
| Ilustrasi 3 | g00510266 |
Detektor kabut oli | |
Konsentrasi kabut oli di dalam karter dipantau dengan detektor kabut oli. Konsentrasi kabut oli yang tinggi dapat mengaktifkan alarm atau shutdown.
 | |
| Ilustrasi 4 | g00510417 |
Tampilan atas detektor cairan di rumah regulator temperatur air | |
Detektor cairan mungkin dipasang pada rumah regulator temperatur air atau pada saluran air jarak jauh. Detektor membantu memantau tingkat cairan pendingin dalam sistem pendinginan.
 | |
| Ilustrasi 5 | g00510420 |
Sakelar tingkat cairan pendingin pada tangki ekspansi | |
Sakelar tingkat cairan pendingin dapat dipasang pada tangki ekspansi.
Cairan pendingin tingkat rendah dapat menyebabkan alarm atau shutdown. Untuk mengatasi kondisi ini, tambahkan cairan pendingin ke sistem pendinginan. Selidiki penyebab hilangnya cairan pendingin.
 | |
| Ilustrasi 6 | g00510425 |
Sensor untuk hambatan udara | |
Hambatan udara diukur antara air cleaner dan turbocharger. Sensor tekanan mendeteksi tekanan diferensial filter udara. Tekanan diferensial yang tinggi akan menyebabkan alarm. Alarm ini biasanya disebabkan oleh filter udara yang kotor.
Sistem Pelindung Engine
Biasanya, sistem pelindung engine mencakup komponen berikut: panel kontrol, panel pengukur, kotak cabang, panel kontaktor dan transduser, rangkaian kabel, relai, termokopel dan perangkat temperatur resistan.
Panel kontrol - Panel ini berisi kontrol star/stop. Panel ini biasanya berisi kontrol relai atau kontrol logika terprogram yang memberikan perlindungan untuk engine. Panel ini tidak dipasang pada engine.
Panel pengukur - Utamanya, tersedia tiga tipe panel pengukur berikut: mekanis, elektris dan tampilan komputer. Beberapa panel pengukur merupakan kombinasi dari ketiga jenis tersebut. Tipe yang paling umum adalah mekanis. Tabung dari engine mengirimkan input ke pengukur tekanan mekanis. Tabung kapiler biasanya digunakan untuk pengukur temperatur mekanis. Pengukur elektris menggunakan unit pengirim dengan resistan variabel atau sinyal 4 hingga 20 mA. Tampilan komputer digunakan untuk sistem dengan kontroler logika terprogram. Tampilan komputer menggunakan termokopel, detektor temperatur resistan, dan transduser 4 hingga 20 mA.
Kotak cabang - Kotak cabang menyediakan lokasi yang sama untuk semua sambungan kabel. Kotak cabang dipasang pada engine atau pada modul aksesori.
Panel Kontaktor dan Transduser - Panel ini berisi beberapa sensor yang utamanya mendeteksi tekanan engine yang berbeda seperti tekanan oli, tekanan boost, dan sensor lainnya. Sensor dihubungkan ke kontaktor atau transduser. Panel ini terkadang dipasang pada engine.
Kontaktor - Kontaktor adalah sakelar yang dikontrol oleh temperatur atau tekanan. Temperatur atau tekanan yang memicu sakelar disetel ke titik setel kritis. Jika titik setel tercapai, alarm atau shutdown akan diaktifkan.
Transduser - Transduser mengubah stimulus mekanis menjadi sinyal listrik. Catu daya eksternal diperlukan.
Relai - Relai adalah perangkat elektromekanis yang menggunakan arus relatif kecil untuk mengontrol elektromagnetik. Elektromagnetik mengaktifkan kontak listrik. Kontak terbuka dan kontak tertutup untuk mengalihkan arus listrik yang lebih besar.
Termokopel - Perangkat ini digunakan untuk memantau temperatur. Satu termokopel memiliki dua macam logam yang terhubung. Tegangan kecil dihasilkan saat dua logam dipanaskan. Tegangan diinterpretasi oleh perangkat elektronik untuk menentukan temperatur.
Detektor temperatur resistif (RTD, Resistive Temperature Detector) - Perangkat ini digunakan untuk memantau temperatur. Temperatur mempengaruhi resistan listrik pada kabel. Bila kabel dipanaskan, resistan RTD meningkat. Bila kabel didinginkan, resistan RTD berkurang. Perangkat mengukur resistan untuk membantu menentukan temperatur.
Rangkaian kabel - Rangkaian kabel menghubungkan sensor engine ke kotak cabang.
Titik Setel - Titik setel merupakan batas kritis parameter pengoperasian. Titik setel dapat berupa temperatur, tekanan, tingkat, kecepatan, dan lain-lain. Alarm atau shutdown diaktifkan jika parameter pengoperasian mencapai titik setel.