C27 and C32 Engines for Caterpillar Built Machines Caterpillar


Cooling System - Check

Usage:

992K 880
Temperatur cairan pendingin di atas normal dapat disebabkan oleh beberapa kondisi. Periksa item berikut untuk mendiagnosis masalah engine yang mengalami panas berlebih:

------ PERINGATAN! ------

Cedera dapat terjadi akibat kebocoran cairan yang bertekanan.

Apabila penunjukan tekanan terlihat pada indikator, dorong katup pembebas untuk membebaskan tekanan sebelum melepaskan selang dari radiator.


  1. Cairan Pendingin

    1. Tingkat Cairan Pendingin

      Periksa tingkat cairan pendingin pada sistem pendinginan. Jika tingkat cairan pendingin rendah, udara akan masuk ke sistem pendinginan. Udara dalam sistem pendinginan akan mengurangi efisiensi sistem pendingin. Saat udara memasuki sistem pendinginan, gelembung udara terbentuk di sekitar komponen internal engine. Gelembung udara akan menyebabkan pendinginan komponen mesin menurun. Gelembung udara dapat juga menyebabkan kavitasi pompa selama pengoperasian normal engine.

      Baca Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Cooling System Coolant Level - Check".

    2. Gelembung Udara dalam Cairan Pendingin

      Tujuan dari saluran ventilasi adalah untuk mencegah pembentukan kantung udara dalam sistem pendinginan. Kantung udara dapat terbentuk saat sistem pendinginan diisi dengan cairan pendingin. Kantung udara juga dapat terbentuk jika tingkat cairan pendingin yang benar tidak dipertahankan. Pastikan setiap saluran ventilasi yang ada dalam sistem tidak tersumbat atau hilang.

      Klem selang yang kendur dapat membuat udara masuk ke dalam sistem pendinginan selama periode pendinginan. Pastikan klem selang berfungsi dengan baik dan pastikan klem selang dikencangkan dengan torsi yang benar.

    3. Kualitas Larutan Antifreeze/Cairan Pendingin

      Periksa kualitas cairan pendingin. Cairan pendingin harus memiliki sifat berikut:

      • Warnanya seperti cairan pendingin yang baru

      • Baunya seperti cairan pendingin yang baru

      • Bebas dari kotoran, serpihan, dan oli

      Jika cairan pendingin tidak memiliki sifat tersebut, kuras sistem pendinginan dan siram sistem dengan pembersih. Isi ulang sistem dengan air, antifreeze, dan kondisioner cairan pendingin yang dicampur dengan rasio yang tepat.

      Periksa radiator apakah ada zat berwarna hitam yang memiliki kepadatan seperti jeli petroleum. Kontaminasi tersebut dapat menjadi indikasi bahwa engine mengalami panas berlebih secara berkelanjutan. Periksa apakah ada masalah dengan saluran ventilasi ke tangki ekspansi. Pastikan saluran tidak tersumbat atau tertekuk.

      Pastikan penyebab kontaminasi diselidiki dan pastikan setiap masalah diperbaiki.

      Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Informasi Cairan Pendingin Umum".

    4. Konsentrasi Kondisioner Cairan Pendingin dan Antifreeze

      Periksa konsentrasi campuran cairan pendingin. Campuran tersebut harus terdiri dari sekitar 50 persen air dan 50 persen antifreeze dengan 3 hingga 6 persen kondisioner cairan pendingin. Jika konsentrasi antifreeze di atas 50 persen, kemampuan sistem pendinginan untuk melesapkan panas akan berkurang. Pastikan konsentrasi antifreeze dalam sistem pendinginan benar. Jika campuran cairan pendingin tidak benar, kuras sistem pendinginan dan siram sistem pendingin. Isi ulang sistem pendinginan dengan air, antifreeze, dan kondisioner cairan pendingin yang dicampur dengan rasio yang tepat.

      Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Informasi Cairan Pendingin Umum".

  2. Sirkuit Kipas Pendingin

    1. Kecepatan Kipas

      Periksa sistem penggerak kipas. Sistem penggerak kipas yang tidak berputar pada kecepatan yang benar dapat menyebabkan kecepatan udara yang tidak tepat di inti radiator. Tidak adanya aliran udara yang tepat di inti radiator dapat menyebabkan cairan pendingin tidak dingin ke diferensial temperatur yang tepat. Pastikan puli kipas berukuran tepat. Periksa apakah sabuk selip. Pastikan engine dioperasikan dengan kecepatan yang sesuai dengan spesifikasi desain untuk sistem pendinginan.

    2. Kipas

      Pemasangan kipas yang salah dapat menyebabkan panas berlebih. Pastikan kipas terpasang dengan benar.

      Kipas harus cukup besar untuk menyalurkan udara ke hampir seluruh area inti radiator. Pastikan ukuran kipas dan posisi kipas sesuai dengan spesifikasi OEM.

      Periksa bilah kipas pendingin tidak bengkok. Bilah kipas yang bengkok dapat mengurangi aliran udara ke radiator. Jika ditemukan ada bilah kipas yang bengkok, luruskan bilah kipas atau ganti kipas.

    3. Selubung Kipas

      Selubung kipas dan baffling radiator harus memiliki ukuran yang tepat. Selubung kipas dan baffling radiator harus diletakkan dengan benar. Kipas harus diletakkan dalam selubung dengan benar. Ukuran selubung kipas dan posisi selubung kipas harus sesuai dengan spesifikasi OEM. Ukuran baffling radiator dan posisi baffling radiator harus sesuai dengan spesifikasi OEM.

    4. Sabuk penggerak

      Sabuk penggerak kipas yang kendur akan menyebabkan aliran udara ke radiator berkurang. Periksa sabuk penggerak kipas terhadap tegangan sabuk yang benar. Setel tegangan sabuk penggerak kipas bila perlu.

  3. Radiator, Selang, dan Klem

    1. Kotoran, Serpihan, dan Endapan di Radiator

      Periksa radiator apakah ada serpihan, kotoran, dan endapan di dalam inti radiator. Serpihan, kotoran, atau endapan akan membatasi aliran cairan pendingin ke radiator. Pembentukan plak di radiator dapat disebabkan karena penggunaan zat tambahan sistem pendinginan yang tidak tepat. Endapan dapat disebabkan karena penggunaan air sadah dalam sistem. Bila perlu, siram sistem pendinginan engine dan radiator. Pastikan larutan air, antifreeze, dan kondisioner sistem pendinginan yang digunakan dalam sistem benar.

      Ukur temperatur tangki atas radiator dan tangki bawah radiator dengan termometer inframerah. Diferensial temperatur di radiator umumnya harus dalam kisaran 7 hingga 8° C (12 hingga 15 ° F). Jika diferensial temperatur di atas spesifikasi ini, cairan pendingin yang mengalir ke radiator tidak memadai. Kemungkinan ada pembatasan dalam sirkuit sistem pendinginan. Jika diferensial temperatur kurang dari spesifikasi ini, cairan pendingin yang mengalir ke radiator terlalu besar. Lakukan reparasi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah tersebut.

      Periksa apakah ada serpihan atau kerusakan pada sirip inti radiator. Serpihan dan kerusakan pada sirip inti radiator akan membatasi aliran udara melalui inti radiator. Masalah panas berlebih dapat terjadi. Lakukan perbaikan yang diperlukan.

      Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Pendinginan - Inspeksi".

    2. Selang dan Klem Radiator

      Periksa selang dan klem untuk sistem pendinginan. Selang yang rusak dengan kebocoran umumnya dapat terlihat selama inspeksi visual. Selang dengan kebocoran tidak terlihat dapat menjadi lunak selama pengoperasian. Area selang yang lunak dapat tertekuk atau tergerus selama pengoperasian. Area selang tersebut dapat menyebabkan aliran cairan pendingin menjadi terbatas. Selang dapat menjadi lunak. Selang dapat retak dan rapuh. Bagian dalam selang dapat mengalami deteriorasi dan partikel selang yang lepas dapat membatasi aliran cairan pendingin.

      Klem selang yang kendur dapat membuat udara masuk ke dalam sistem pendinginan selama periode pendinginan. Pastikan klem selang berfungsi dengan baik dan pastikan klem selang dikencangkan dengan torsi yang benar.

      Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Selang dan Klem - Inspeksi/Penggantian".

    3. Baffle Radiator

      Periksa apakah ada baffle radiator yang hilang atau rusak. Baffle radiator mencegah udara tersirkulasi kembali di sekitar sisi radiator. Baffle radiator yang hilang atau rusak dapat meningkatkan temperatur udara yang mengalir melalui radiator.

    4. Ukuran Radiator

      Pastikan radiator memiliki ukuran yang sesuai dengan spesifikasi OEM. Radiator yang berukuran lebih kecil tidak memiliki area yang cukup untuk pelesapan panas yang efektif. Engine dapat beroperasi dengan temperatur di atas normal. Temperatur yang normal tergantung pada temperatur ambien.

  4. Pompa Air, Regulator Temperatur, dan Tutup Tekanan

    1. Pemeriksaan Tekanan Pompa Air

      Periksa tekanan di saluran masuk dan keluar pompa air.

      Diferensial tekanan tinggi di pompa air dapat mengindikasikan bahwa ada pembatasan yang berlebih pada sistem pendinginan. Pembatasan dapat disebabkan oleh pembentukan plak di blok engine atau di radiator. Periksa apakah sistem mengalami pembatasan yang berlebih. Lakukan perbaikan yang diperlukan.

      Diferensial tekanan rendah di pompa air dapat mengindikasikan bahwa pompa tidak beroperasi dengan efisien. Lepaskan pompa air dari engine untuk memeriksa kondisi impeller dan rumah impeller. Impeller yang rusak atau berkarat tidak akan memompa cukup cairan pendingin ke engine. Korosi yang berlebih di dalam pompa air dapat menyebabkan kavitasi. Kavitasi pompa air akan menyebabkan gelembung udara masuk ke dalam sistem pendinginan. Ganti pompa air bila perlu.

      Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Pompa Air - Pengujian" untuk informasi spesifik yang terkait dengan pemeriksaan tekanan di pompa air.

    2. Saluran Shunt

      Periksa saluran shunt. Saluran shunt harus terendam di tangki ekspansi. Pembatasan saluran shunt akan menyebabkan pengurangan efisiensi pompa air. Pengurangan efisiensi pompa air akan menyebabkan aliran cairan pendingin menjadi rendah dan terjadi panas berlebih.

    3. Sabuk Penggerak Pompa Air (Bila Terpasang)

      Sabuk penggerak pompa air yang kendur akan menyebabkan aliran cairan pendingin ke radiator berkurang. Jika engine dilengkapi dengan pompa air berpenggerak sabuk, periksa apakah tegangan sabuk penggerak pompa air benar. Setel tegangan sabuk penggerak pompa air bila perlu.

      Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Sabuk - Inspeksi".

    4. Tutup Pengisian

      Periksa apakah tutup pengisian berfungsi dengan baik. Uji batas tekanan tutup pengisian. Penurunan tekanan sebesar 7 kPa (1 psi) akan menyebabkan titik didih cairan pendingin turun sebesar 1,5 °C (3 °F). Kehilangan tekanan dapat menyebabkan sistem pendinginan mengalami panas berlebih. Ganti tutup pengisian bila perlu.

      Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Pendinginan - Pengujian" untuk informasi yang terkait dengan pemeriksaan kinerja tutup pengisian.

    5. Regulator Temperatur

      Pastikan regulator temperatur air tidak dilepaskan dari engine. Aliran cairan pendingin tidak akan dikontrol jika regulator temperatur air hilang. Jika gasket perapat hilang dari regulator temperatur air, kontrol aliran cairan pendingin akan berkurang. Periksa pengoperasian regulator temperatur air. Regulator temperatur air yang tidak terbuka, atau terbuka sebagian dapat menyebabkan engine mengalami panas berlebih.

      Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Regulator Temperatur Air - Pengujian".

  5. Pertimbangan Lain

    1. Pengukur Temperatur Cairan Pendingin

      Periksa apakah pengukur temperatur cairan pendingin mengindikasikan temperatur yang benar. Pastikan sensor temperatur cairan pendingin berfungsi dengan benar.

      Rujuk ke Pemecahan Masalah, "Sinyal Sensor (Analog, Aktif) - Pengujian" untuk detail yang terkait dengan pemecahan masalah sensor temperatur cairan pendingin.

    2. Temperatur Ambien Tinggi

      Pertimbangkan temperatur ambien tinggi. Jika temperatur ambien terlalu tinggi, temperatur udara yang masuk ke radiator mungkin terlalu tinggi untuk pendinginan yang memadai.

    3. Pengoperasian di Tempat Tinggi

      Pertimbangkan pengoperasian di tempat tinggi. Kapasitas pendinginan dari sistem pendinginan menurun saat engine dioperasikan di tempat yang lebih tinggi. Sistem pendinginan bertekanan yang cukup besar untuk mempertahankan cairan pendingin tidak mendidih harus digunakan.

    4. Beban Berlebih pada Engine

      Periksa beban yang diberikan pada engine. Engine mungkin beroperasi pada kondisi rpm rendah. Bila beban yang diberikan ke engine terlalu besar, engine akan beroperasi pada kondisi rpm rendah. Bila engine beroperasi pada kondisi rpm rendah, rpm engine tidak akan naik dengan penambahan bahan bakar. Rpm engine yang lebih rendah ini akan menyebabkan aliran udara ke radiator berkurang. Rpm engine yang lebih rendah ini juga akan menyebabkan aliran cairan pendingin ke sistem berkurang. Perpaduan antara kurangnya aliran udara dan cairan pendingin selama suplai bahan bakar yang tinggi akan menyebabkan pemanasan di atas normal.

    5. Temperatur Ruang Engine

      Periksa apakah aliran udara ke ruang engine memadai. Jika aliran udara ke ruang engine terbatas, aliran udara ke radiator akan berkurang secara signifikan. Pastikan tidak ada aksesori engine yang dipasang dengan cara yang akan menghalangi aliran udara bebas ke ruang engine.

      Pastikan udara panas dari pipa buang tidak bertiup ke radiator. Udara panas dari sistem buang akan membuat radiator tidak dapat memberikan pendinginan yang memadai.

    6. Korosi, Pelubangan, dan Pembentukan Plak pada Sistem Pendinginan

      Korosi, pelubangan, dan pembentukan plak pada sistem pendinginandapat menyebabkan terbentuknya titik panas dan kantung udara di sistem pendinginan. Kantung udara tersebut dapat membuat setiap komponen engine mengalami panas berlebih dan rusak. Kantung udara umumnya disebabkan karena penggunaan antifreeze dan bahan kimia di sistem pendinginan yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Kondisi sistem pendinginan umumnya dapat diketahui dengan pemeriksaan satu atau dua komponen sistem pendinginan. Jika terdeteksi adanya masalah akibat faktor ini, cobalah bersihkan sistem untuk menghilangkan akar masalah dari sistem. Selain itu, pastikan untuk melakukan pemeriksaan yang cermat pada sistem pendinginan setiap kali engine di-overhaul. Ganti komponen yang mengalami korosi dan pelubangan yang parah.

  6. Masalah dengan Subsistem Engine Lain

    1. Pembatasan Udara Masuk

      Periksa pembatasan di sistem pemasukan udara. Pembatasan udara yang masuk ke dalam engine dapat menyebabkan temperatur silinder tinggi. Temperatur silinder yang tinggi dapat menyebabkan temperatur dalam sistem pendinginan di atas normal.

      Periksa apakah ada material asing di kanister untuk elemen air cleaner engine. Periksa apakah ada endapan kotoran di elemen air cleaner. Pasang elemen air cleaner engine yang baru bila perlu.

      Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Elemen Air Cleaner Engine - Pembersihan/Penggantian".

      Periksa kondisi pipa udara masuk. Periksa apakah pipa tertekuk atau penyok. Lakukan perbaikan yang diperlukan.

      Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Udara Masuk dan Buang - Inspeksi".

    2. Pembatasan Sistem Buang

      Periksa pembatasan di sistem buang. Pembatasan di sistem buang dapat menyebabkan temperatur silinder tinggi. Temperatur silinder yang tinggi dapat menyebabkan temperatur di sistem pendinginan berada di atas normal.

      Lakukan inspeksi visual pada sistem buang. Periksa kerusakan pada pipa buang. Selain itu, periksa apakah muffler rusak. Jika tidak ada kerusakan eksternal ditemukan, periksa apakah ada pembatasan internal pada sistem buang.

      Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Udara Masuk dan Buang - Inspeksi".

    3. Aftercooler (bila terpasang)

      Periksa apakah ada pembatasan di inti aftercooler. Pembatasan aliran udara atau cairan pendingin ke aftercooler akan meningkatkan temperatur udara masuk. Temperatur udara masuk yang meningkat akan menyebabkan temperatur silinder meningkat. Jika temperatur silinder meningkat di atas kapasitas sistem pendinginan, engine akan mengalami panas berlebih. Selain itu, periksa apakah ada serpihan atau endapan yang akan mencegah udara mengalir bebas ke aftercooler.

      Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Aftercooler - Pengujian".

  7. Masalah Terkait Engine

    1. Cylinder head

      Periksa setiap cylinder head, apakah ada keretakan.

    2. Liner Silinder

      Periksa setiap liner silinder. Periksa apakah ada kebocoran seal O-ring untuk setiap liner.

    3. Gasket Kepala

      Periksa apakah ada keretakan dan kondisi terbelah pada setiap gasket kepala.

Caterpillar Information System:

2010/09/14 New Turbochargers Are Now Used on Certain C18 Industrial Engines {1052, 1053}
C27 and C32 Tier 4 Engines Engine Overspeeds
C27 and C32 Tier 4 Engines Engine Cranks but Does Not Start
C27 PET GEN SET Electric Power Generation and C27 KNOCKDOWN K Petroleum Power Train Package Engine Air Cleaner Service Indicator - Inspect
C15 Generator Sets Engine Oil and Filter - Change
C27 and C32 Tier 4 Engines Crankcase Pressure Is High
C27 and C32 Tier 4 Engines Coolant Temperature Is High
C27 and C32 Tier 4 Engines Coolant Level Is Low
C13 Industrial Engines Turbocharger
C27 and C32 Tier 4 Engines Sensor Signal (Analog, Active) - Test
2010/09/10 New Software Is Used on Certain C15 Engines {1901, 1920}
C15 Generator Sets Generator Operation
C27 and C32 Tier 4 Engines Fuel Filter Is Restricted
C27 PET GEN SET Electric Power Generation and C27 KNOCKDOWN K Petroleum Power Train Package Electronic Modular Control Panel 4 (EMCP 4) - EMCP 4.1 / 4.2 / 4.2B
2012/11/30 New Crankshaft for the C6.6 Engines {1202}
C27 and C32 Tier 4 Engines Engine Shutdown While Idling
3500 Engines Aftercooler - Air-to-Air Aftercooler
Removal, Installation, and Conditioning of Idler Bearings and Track Roller Bearings {4159, 4159, 4180, 4180, 7551} Removal, Installation, and Conditioning of Idler Bearings and Track Roller Bearings {4159, 4159, 4180, 4180, 7551}
320E and 323E Excavators Fuel System Water Separator - Drain
3512C HD SR500 Generator Sets Generator Bearing - Inspect
C27 and C32 Tier 4 Engines ECM Software - Install
2010/06/04 A New Starting System for Certain C7 Engines That Are Used in RoadTec Pavers Is Available {1000}
2010/11/24 The Swing Bearing In the Bearing And Gear Group Is Improved on Certain 330D, 345C and 345D Excavators and 345C and 345D Mobile Hydraulic Power Units {7063}
3412C Generator Set Voltage Regulators
Back to top
The names Caterpillar, John Deere, JD, JCB, Hyundai or any other original equipment manufacturers are registered trademarks of the respective original equipment manufacturers. All names, descriptions, numbers and symbols are used for reference purposes only.
CH-Part.com is in no way associated with any of the manufacturers we have listed. All manufacturer's names and descriptions are for reference only.