3612 and 3616 Fast Vessel Engines Caterpillar


Starting the Engine

Usage:

3616 1FN

------ PERINGATAN! ------

Gas buang engine mengandung produk hasil pembakaran yang dapat membahayakan kesehatan. Hidupkan dan operasikan engine dalam daerah yang berventilasi baik dan, apabila berada dalam daerah tertutup, arahkan ventilasi gas buang ke luar.



PERHATIAN

Untuk melakukan proses start awal pada engine yang masih baru atau engine yang baru selesai direkondisi, lakukan persiapan untuk mematikan engine apabila terjadi kecepatan berlebih. Hal ini dapat dilakukan dengan mematikan pasokan udara dan/atau bahan bakar ke engine.


Jangan menyalakan engine atau menggerakkan kontrol apa pun jika terdapat label peringatan "JANGAN DIOPERASIKAN" atau label peringatan sejenis yang dipasang pada sakelar start atau pada alat kontrol.

Sebelum menghidupkan engine dan saat engine menyala, pastikan bahwa tidak ada seorang pun yang akan terancam bahaya.

Lakukan prosedur yang dijelaskan dalam topik Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Sebelum Menyalakan Engine" ini (Bagian Pengoperasian).

  1. Pastikan bahwa peralatan yang bergerak telah dinonaktifkan.

    Catatan: Dua panel kontrol yang umum ditunjukkan. Jika engine dilengkapi dengan panel kontrol yang berbeda, ikuti petunjuk yang diberikan oleh OEM panel kontrol.




    Ilustrasi 1g00539489

    Panel Kontrol Engine Kapal Laut

    (1) Sakelar "OFF/RESET, LOCAL, and REMOTE" (Off/Setel Ulang, Lokal, dan Jarak Jauh)

    (2) Sakelar "PRELUBE/START" (Pralumas/Start)

    (3) Sakelar "FUEL ON/OFF" (On/Off Bahan Bakar)

    (4) Indikator "PRELUBE" (Pralumas)




    Ilustrasi 2g00539488

    Panel kontrol Start/Stop

    (1) Sakelar "OFF/RESET, LOCAL, and REMOTE" (Off/Setel Ulang, Lokal, dan Jarak Jauh)

    (2) Sakelar "PRELUBE/START" (Pralumas/Start)

    (3) Sakelar "FUEL ON/OFF" (On/Off Bahan Bakar)

    (4) Indikator "PRELUBE" (Pralumas)

  1. Putar sakelar "OFF/RESET, LOCAL, and REMOTE" (Off/Setel Ulang, Lokal, dan Jarak Jauh) (1) ke posisi "LOCAL" (Lokal).


    PERHATIAN

    Engine harus mengalami pelumasan awal sebelum crankshaft diputar. Kerusakan dapat terjadi apabila crankshaft diputar pada permukaan bantalan yang kering.


  1. Putar sakelar "PRELUBE/START" (Pralumas/Start) (2) ke posisi "PRELUBE" (Pralumas). Biarkan pompa pralumas beroperasi.

  1. Putar sakelar "FUEL ON/OFF" (On/Off Bahan Bakar) (3) ke posisi "ON".



    Ilustrasi 3g00275016

    Pompa priming bahan bakar

  1. Putar gagang pompa priming bahan bakar searah jarum jam untuk melakukan priming sistem bahan bakar. Putar gagang hingga resistan ke aliran bahan bakar terasa. Jika engine dilengkapi dengan pompa priming bahan bakar elektrik, aktifkan pompa priming bahan bakar elektrik. Operasikan pompa priming bahan bakar elektrik hingga tekanan bahan bakar ditunjukkan pada pengukur tekanan bahan bakar.

  1. Saat lampu indikator "PRELUBE" (Pralumas) (4) menyala, nyalakan engine pada rpm idle rendah tanpa beban. Putar sakelar "PRELUBE/START" (Pralumas/Start) (2) ke posisi "START" (Mulai). Saat rpm 180 hingga 200 dicapai, lepas sakelar "PRELUBE/START" (Pralumas/Start). Motor starter akan dinonaktifkan saat engine mencapai 170 rpm.

    Catatan: Jika engine tidak menyala setelah sepuluh detik, putar sakelar "FUEL ON/OFF" (On/Off Bahan Bakar) ke posisi "OFF". Kuras silinder. Lihat topik Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Sebelum Menyalakan Engine" ini (Bagian Pengoperasian).

  1. Segera setelah engine menyala, pastikan bahwa tekanan oli dan tekanan bahan bakar ditunjukkan pada pengukur. Biarkan engine idle selama tiga hingga lima menit. Kecepatan engine harus stabil pada rpm idle rendah. Periksa semua pengukur tekanan. Periksa engine terhadap kebocoran dan dengarkan suara yang tidak biasa. Bila semua sistem normal, rpm dapat ditingkatkan.

Pastikan bahwa tekanan oli dan tekanan bahan bakar berada pada kisaran normal. Setelah engine nyala dan pemanasan selesai, engine dapat dioperasikan pada rpm rendah dan beban rendah. Engine akan mencapai temperatur kerja normal lebih cepat jika engine dioperasikan pada rpm rendah dan permintaan daya rendah. Prosedur ini lebih efektif daripada mengoperasikan engine saat berjalan idle tanpa beban. Engine seharusnya mencapai temperatur kerja normal dalam beberapa menit.

Menyalakan Engine Setelah Overhaul atau Perbaikan Besar

Gunakan panduan berikut untuk pengoperasian dan perawatan setelah overhaul atau perbaikan besar. Hal ini akan memastikan bahwa engine berfungsi dengan benar. Prosedur untuk penyalaan engine memerlukan kira-kira satu jam dan 45 menit.

  1. Lakukan prosedur yang dijelaskan dalam topik Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Sebelum Menyalakan Engine" ini (Bagian Pengoperasian).

  1. Operasikan heater mantel air dan pompa pralumas. Biarkan oli pelumas bersirkulasi selama 1/2 jam.

  1. Selama pengoperasian pompa pralumas, gunakan perangkat pembatas untuk memutar crankshaft selama minimal empat putaran.

  1. Hidupkan engine. Operasikan engine pada rpm idle rendah selama 15 menit. Biarkan temperatur engine naik. Periksa apakah temperatur dan tekanan sudah benar. Periksa pemasangan terhadap kebocoran.

  1. Jangan beri beban. Tingkatkan rpm engine ke rpm idle tinggi selama 5 menit. Periksa apakah temperatur dan tekanan sudah benar. Periksa pemasangan terhadap kebocoran.

  1. Matikan engine. Lepaskan penutup samping. Ukur temperatur bearing dengan Termometer Infra Merah Laser 123-6700. Pastikan bagian ujung lebar bearing connecting rod bergerak dengan bebas. Periksa secara visual skirt piston, liner silinder, dan bearing terhadap tanda-tanda abnormal seperti pengelupasan dan/atau scuffing. Jika komponen tampak normal, pasang penutup samping.

  1. Hidupkan engine. Operasikan engine pada rpm idle rendah selama lima menit. Periksa apakah temperatur dan tekanan sudah benar. Periksa pemasangan terhadap kebocoran.

  1. Temperatur tidak akan menjadi stabil selama beberapa waktu karena engine akan dioperasikan tanpa beban. Untuk memanaskan engine ke temperatur kerja "normal", tingkatkan rpm engine ke rpm idle tinggi selama 5 menit. Periksa apakah temperatur dan tekanan sudah benar. Periksa pemasangan terhadap kebocoran.

    Catatan: Pantau temperatur sistem pendinginan untuk memastikan air ke engine didinginkan dengan benar. Perhatikan temperatur air sistem aftercooler dan oil cooler. Temperatur tidak boleh melebihi 50 °C (122 °F).

  1. Beri beban sebesar 25 persen dari beban tetapan. Operasikan engine dengan beban ini selama 15 menit. Periksa apakah temperatur dan tekanan sudah benar. Periksa pemasangan terhadap kebocoran.

  1. Tingkatkan beban hingga 50 persen dari beban tetapan. Operasikan engine dengan beban ini selama 15 menit. Periksa apakah temperatur dan tekanan sudah benar. Periksa pemasangan terhadap kebocoran.

  1. Tingkatkan beban ke beban tetapan penuh. Operasikan engine dengan beban ini selama 15 menit. Periksa apakah temperatur dan tekanan sudah benar. Periksa pemasangan terhadap kebocoran.

    Jika semua temperatur dan tekanan dapat diterima, engine dapat dioperasikan.

Prosedur Perawatan Setelah Overhaul atau Perbaikan Besar

Setelah penyalaan awal, lakukan perawatan seperti yang tertera dalam Tabel 1. Lihat prosedur perawatan yang terdapat dalam Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan ini (Bagian Perawatan).

Tabel 1
Prosedur Perawatan Setelah Overhaul atau Perbaikan Besar    
Interval     Prosedur Perawatan    
Setelah prosedur penyalaan     Lakukan pengambilan sampel dan analisis oli.    
Lepaskan setidaknya satu elemen filter oli dari setiap rumah filter oli. Potong elemen terbuka. Periksa material filter terhadap serpihan.
100 jam kerja     Lakukan pengambilan sampel dan analisis oli.    
500 jam kerja     Ganti semua elemen filter oli. Potong elemen bekas terbuka. Periksa material filter terhadap serpihan.    
Lakukan prosedur yang dijelaskan pada topik Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Jarak Celah Katup Engine - Pemeriksaan/Penyetelan" ini (Bagian Perawatan).

Menyalakan Engine Setelah Shutdown yang Diaktifkan Sistem

Jangan lakukan prosedur apa pun dalam Petunjuk Khusus ini hingga Anda membaca dan memahami informasi ini.

Petunjuk Khusus ini berisi prosedur untuk memeriksa engine setelah shutdown yang diaktifkan sistem.

Penyebab shutdown yang diaktifkan sistem harus diperbaiki sebelum menyalakan ulang engine. Kerusakan engine yang parah dapat terjadi jika masalah tidak diperbaiki. Pada beberapa kasus, penyebab shutdown dapat jelas diketahui dan dengan mudah diperbaiki. Pada beberapa kasus, inspeksi visual tidak dapat menunjukkan akar penyebab shutdown. Engine harus dinyalakan untuk menentukan akar penyebab.

Waktu yang diperlukan untuk prosedur penyalaan kira-kira 1 jam dan 45 menit. Penting untuk menentukan akar penyebab shutdown yang diaktifkan sistem untuk mencegah kerusakan engine. Prosedur ini adalah metode untuk penyalaan ulang engine bila akar penyebab shutdown yang diaktifkan sistem tidak dapat ditentukan hanya melalui inspeksi visual.

Catatan: Jika engine dimatikan dengan detektor kabut oli, rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan engine.

Kondisi berikut dapat menyebabkan shutdown yang diaktifkan sistem.

  • Temperatur air aftercooler dan oil cooler tinggi (saluran masuk)

  • Temperatur cairan pendingin mantel air tinggi (saluran keluar)

  • Temperatur bahan bakar tinggi (saluran masuk)

  • Temperatur udara manifold masuk tinggi

  • Tekanan karter tinggi

  • Temperatur oli engine tinggi

  • Tekanan oli engine rendah

  • Tekanan diferensial filter oli engine tinggi

  • Ada partikel logam dalam saluran oli

  • Kecepatan Berlebih

Jika engine harus dinyalakan ulang, lakukan prosedur start berikut ini.

Prosedur Penyalaan

  1. Periksa kondisi dan tingkat semua cairan. Perbaiki masalah cairan.

  1. Pastikan engine tidak aktif atau gearbox dalam posisi netral.

  1. Buka semua katup manual. Gunakan perangkat pembatas untuk menghidupkan engine. Katup terbuka akan menunjukkan apakah ada penumpukan cairan di ruang pembakaran.

  1. Nyalakan sistem pralumas dan atur sakelar bahan bakar ke posisi OFF. Putar crankshaft dengan perangkat pembatas selama minimal empat putaran.

  1. Lepaskan perangkat pembatas.

  1. Tutup semua katup manual.

  1. Nyalakan engine dan biarkan engine dalam keadaan idle selama kira-kira 350 RPM. Hindari engine mencapai kecepatan idle tinggi pada saat ini. Pantau temperatur dan tekanan. Persiapkan untuk melakukan shutdown engine secara manual jika terjadi kondisi abnormal.

  1. Biarkan engine idle selama sepuluh menit. Saat engine berada pada kecepatan idle, lakukan inspeksi berkeliling dan periksa engine secara visual. Periksa terhadap kebocoran dan dengarkan suara yang abnormal. Jika terdapat salah satu kondisi abnormal, segera lakukan shutdown engine dan perbaiki masalah. Jika tidak ada masalah, lanjutkan ke langkah berikutnya.

  1. Tingkatkan engine ke kecepatan 500 rpm selama sepuluh menit. Pantau temperatur dan tekanan. Persiapkan untuk melakukan shutdown engine secara manual jika terjadi kondisi abnormal. Periksa sekeliling engine dan lakukan inspeksi pada engine secara visual. Periksa terhadap kebocoran dan dengarkan suara yang abnormal. Jika terdapat salah satu kondisi abnormal, segera lakukan shutdown engine dan perbaiki masalah. Jika tidak ada masalah, lanjutkan ke langkah berikutnya.

  1. Tingkatkan kecepatan engine ke kecepatan idle tinggi selama sepuluh menit. Pantau temperatur dan tekanan. Persiapkan untuk melakukan shutdown engine secara manual jika terjadi kondisi abnormal. Periksa sekeliling engine dan lakukan inspeksi pada engine secara visual. Periksa terhadap kebocoran dan dengarkan suara yang abnormal. Jika terdapat salah satu kondisi abnormal, segera lakukan shutdown engine dan perbaiki masalah. Jika tidak ada masalah, lanjutkan ke langkah berikutnya.

    Catatan: Karena sejumlah kecil beban pada engine, temperatur tidak akan menjadi stabil selama beberapa waktu. Beri beban engine untuk memanaskan engine ke temperatur normal. Gunakan prosedur berikut:

  1. Beri beban 25 persen pada engine dan operasikan pada kondisi ini selama sepuluh menit. Pantau temperatur dan tekanan. Persiapkan untuk melakukan shutdown engine secara manual jika terjadi kondisi abnormal. Periksa sekeliling engine dan lakukan inspeksi pada engine secara visual. Periksa terhadap kebocoran dan dengarkan suara yang abnormal. Jika terdapat salah satu kondisi abnormal, segera lakukan shutdown engine dan perbaiki masalah. Jika tidak ada masalah, lanjutkan ke langkah berikutnya.

  1. Beri beban 50 persen pada engine dan operasikan pada kondisi ini selama sepuluh menit. Pantau temperatur dan tekanan. Persiapkan untuk melakukan shutdown engine secara manual jika terjadi kondisi abnormal. Periksa sekeliling engine dan lakukan inspeksi pada engine secara visual. Periksa terhadap kebocoran dan dengarkan suara yang abnormal. Jika terdapat salah satu kondisi abnormal, segera lakukan shutdown engine dan perbaiki masalah. Jika tidak ada masalah, lanjutkan ke langkah berikutnya.

  1. Beri beban tetapan pada engine dan operasikan pada kondisi ini selama sepuluh menit. Pantau temperatur dan tekanan. Persiapkan untuk melakukan shutdown engine secara manual jika terjadi kondisi abnormal. Periksa sekeliling engine dan lakukan inspeksi pada engine secara visual. Periksa terhadap kebocoran dan dengarkan suara yang abnormal. Jika terdapat salah satu kondisi abnormal, segera lakukan shutdown engine dan perbaiki masalah. Jika tidak ada masalah, lanjutkan ke langkah berikutnya.

  1. Lepas beban dan biarkan engine bekerja pada kecepatan idle tinggi selama lima menit sebagai periode pendinginan.

  1. Kembalikan kecepatan engine ke kecepatan idle rendah selama lima menit. Jika semua temperatur dan tekanan dapat diterima, engine siap dioperasikan.
Back to top
The names Caterpillar, John Deere, JD, JCB, Hyundai or any other original equipment manufacturers are registered trademarks of the respective original equipment manufacturers. All names, descriptions, numbers and symbols are used for reference purposes only.
CH-Part.com is in no way associated with any of the manufacturers we have listed. All manufacturer's names and descriptions are for reference only.