C27 and C32 Engines for Caterpillar Built Machines Caterpillar


Aftercooler - Test

Usage:

854K 221

Tabel 1
Alat yang Diperlukan 
Nomor Suku Cadang  Nama Suku Cadang  Kuantitas 
1U-5470  Grup Tekanan Engine 
FT-1984  Grup Pengujian Aftercooler 
FT-1438  Grup Aftercooler (Uji Dinamometer) 

Pemeriksaan Visual

Periksa komponen berikut di setiap penggantian oli:

  • Saluran udara

  • Selang

  • Sambungan gasket

------ PERINGATAN! ------

Udara bertekanan dapat menyebabkan cedera. Bila udara bertekanan digunakan untuk membersihkan, kenakan pelindung wajah, pakaian pelindung, dan sepatu pelindung.


Pastikan klem selang torsi konstan dikencangkan dengan torsi yang benar. Rujuk ke Spesifikasi, SENR3130, "Spesifikasi Torsi" untuk mendapatkan torsi yang benar. Periksa apakah ada keretakan di sambungan yang dilas. Pastikan bracket dikencangkan di posisi yang benar. Pastikan bracket dalam kondisi yang baik. Gunakan udara kompresi untuk membersihkan serpihan atau debu dari rakitan inti aftercooler. Periksa sirip di inti aftercooler terhadap kondisi berikut:

  • Rusak

  • Serpihan

  • Korosi

Gunakan sikat baja tahan karat untuk menghilangkan korosi.

Catatan: Saat komponen sistem aftercooler udara ke udara diperbaiki atau diganti, disarankan untuk melakukan uji kebocoran.

Tekanan Manifold Masuk

Tekanan normal manifold masuk dengan temperatur gas buang yang tinggi dapat disebabkan karena sirip inti aftercooler tersumbat. Bersihkan sirip inti aftercooler. Rujuk ke "Pemeriksaan Visual" di bagian topik ini untuk prosedur pembersihan.

Tekanan rendah manifold masuk dan temperatur manifold buang yang tinggi dapat disebabkan karena salah satu kondisi berikut:

Air cleaner tersumbat - Bersihkan air cleaner atau ganti air cleaner bila diperlukan. Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Elemen Air Cleaner Engine - Pembersihan/Penggantian".

Penyumbatan di saluran udara - Penyumbatan di saluran udara antara air cleaner dan turbocharger harus dihilangkan.

Kebocoran inti aftercooler - Kebocoran inti aftercooler harus diuji tekanannya. Rujuk ke "Kebocoran Inti Aftercooler" di bagian topik ini untuk prosedur pengujian.

Kebocoran manifold masuk - Kebocoran manifold masuk dapat disebabkan karena kondisi berikut: fitting dan sumbat kendur, fitting dan sumbat hilang, fitting dan sumbat rusak dan gasket manifold masuk bocor.

Kebocoran Inti Aftercooler



Ilustrasi 1g01134323
Grup Pengujian Aftercooler FT-1984
(1 ) Susunan regulator dan katup
(2 ) Nipel
(3 ) Katup relief
(4) Sambungan T
(5) Coupler
(6) Aftercooler
(7) Sumbat debu
(8) Sumbat debu
(9) Rantai

Masalah daya yang rendah di engine dapat disebabkan karena aftercooler bocor. Kebocoran sistem aftercooler dapat menyebabkan masalah berikut:

  • Daya rendah

  • Tekanan boost rendah

  • Asap hitam

  • Temperatur gas buang tinggi


PERHATIAN

Perbaiki semua kebocoran udara dari sistem untuk mencegah kerusakan engine. Pada beberapa kondisi pengoperasian, engine dapat mengisap vakum manifold selama beberapa saat. Kebocoran di aftercooler atau saluran udara dapat membuat kotoran dan material asing lainnya masuk ke dalam engine dan menyebabkan komponen engine cepat aus dan/atau rusak.


Kebocoran besar di inti aftercooler sering kali dapat terdeteksi dengan melakukan inspeksi visual. Untuk memeriksa kebocoran yang lebih kecil, gunakan prosedur berikut:

  1. Lepaskan pipa udara dari sisi masukan dan keluaran inti aftercooler.

    ------ PERINGATAN! ------

    Rantai sumbat debu harus dipasang ke inti aftercooler atau ke bracket radiator untuk mencegah kemungkinan cedera saat Anda melakukan pengujian. Jangan berdiri di depan sumbat debu saat Anda melakukan pengujian.


  2. Pasang coupler (5) di setiap sisi inti aftercooler. Selain itu, pasang sumbat debu (7) dan (8).

    Item tersebut disertakan dengan Grup Pengujian Aftercooler FT-1984.

    Catatan: Pemasangan klem selang tambahan di selang hump disarankan untuk mencegah selang menggembung saat inti aftercooler diberi tekanan.


    PERHATIAN

    Jangan gunakan tekanan udara di atas 240 kPa (35 psi) atau inti aftercooler dapat rusak.


  3. Pasang susunan regulator dan katup (1) di sisi keluaran susunan inti aftercooler. Selain itu, pasang suplai udara.

  4. Buka katup udara dan berikan tekanan pada aftercooler sebesar 205 kPa (30 psi). Matikan suplai udara.

  5. Periksa semua titik koneksi terhadap kebocoran udara.

  6. Tekanan dalam sistem aftercooler tidak boleh turun lebih daripada 35 kPa (5 psi) dalam 15 detik.

  7. Jika tekanan turun lebih daripada jumlah yang telah ditentukan, gunakan larutan sabun dan air untuk memeriksa semua area, apakah ada kebocoran. Cari apakah ada gelembung udara yang akan menjadi indikasi kemungkinan kebocoran. Ganti inti aftercooler, atau perbaiki inti aftercooler bila perlu.

    ------ PERINGATAN! ------

    Untuk membantu mencegah cedera saat peralatan dilepaskan, lepaskan semua tekanan dalam sistem secara perlahan menggunakan regulator udara dan susunan katup.


  8. Setelah pengujian, lepaskan Grup Pengujian Aftercooler FT-1984. Sambungkan kembali pipa udara di kedua sisi susunan inti aftercooler.

Pembatasan Sistem Udara

Pengukuran tekanan harus dilakukan di manifold masuk dan keluaran turbocharger.

Gunakan pengukur tekanan diferensial dari Grup Tekanan Engine 1U-5470. Gunakan prosedur berikut untuk mengukur pembatasan aftercooler:

  1. Sambungkan port vakum dari pengukur tekanan diferensial ke port di manifold masuk.

  2. Sambungkan port tekanan dari pengukur tekanan diferensial ke port di keluaran turbocharger.

  3. Catat nilainya.

Saluran udara dan inti cooler harus diperiksa apakah ada pembatasan internal saat kedua kondisi berikut terjadi:

  • Aliran udara pada tingkat maksimum.

  • Total penurunan tekanan udara pada sistem bermuatan melebihi 13,5 kPa (4 in Hg) untuk engine dengan kapasitas 14,6 L (890 cu in).

  • Total penurunan tekanan udara pada sistem bermuatan melebihi 15,2 kPa (4,5 in Hg) untuk engine dengan kapasitas 15,8 L (964 cu in).

Jika ditemukan ada pembatasan, lanjutkan ke langkah berikut bila perlu:

  • Bersih

  • Perbaiki

  • Penggantian

Kegagalan Turbocharger

------ PERINGATAN! ------

Cedera dapat terjadi akibat udara bertekanan.

Cedera dapat terjadi akibat tidak diikutinya prosedur yang benar. Ketika menggunakan udara bertekanan, kenakan masker pelindung wajah dan pakaian pelindung.

Tekanan udara maksimum pada nosel harus kurang dari 205 kPa (30 psi) untuk tujuan membersihkan.


Jika terjadi kegagalan turbocharger, lepaskan inti aftercooler udara ke udara. Secara internal, siram inti aftercooler udara ke udara dengan pelarut yang akan menghilangkan oli dan zat asing lainnya. Goyangkan inti aftercooler udara ke udara untuk menghilangkan serpihan yang terperangkap. Cuci inti aftercooler dengan air bersabun yang panas. Bilas secara menyeluruh aftercooler dengan air yang bersih dan keringkan aftercooler dengan udara kompresi. Keringkan susunan tersebut menggunakan aliran udara normal dengan arah terbalik. Untuk memastikan keseluruhan sistem bersih, periksa sistem dengan cermat.


PERHATIAN

Jangan gunakan pembersih kaustik untuk membersihkan inti aftercooler udara ke udara.

Pembersih jenis ini akan merusak logam internal dalam inti dan menyebabkan kebocoran.


Uji Dinamometer

Dalam temperatur ambien panas, uji dinamometer untuk model dengan aftercooler udara ke udara dapat menambah beban panas yang lebih besar ke sistem pendinginan mantel air. Oleh karena itu, temperatur sistem pendinginan mantel air harus dimonitor. Pengukuran berikut mungkin juga memerlukan faktor koreksi daya:

  • Temperatur udara masuk

  • Peringkat API bahan bakar

  • Temperatur bahan bakar

  • Tekanan barometrik

Dengan uji dinamometer untuk engine, gunakan Grup Aftercooler FT-1438 (Uji Dinamometer). Alat ini memberikan aftercooler berpendingin air untuk mengontrol temperatur udara masuk ke 43 °C (110 °F).

Caterpillar Information System:

Customer Communication Module (CCM) for Diesel Engines Parameter Identifiers for EMCP II
3406E and 3456 Generator Set Engines Turbocharger - Inspect
3126B Marine Engine Engine Oil Pressure Sensor
3126B Marine Engine Coolant Level Sensor - If Equipped
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Refrigerant Condenser
C-9 Engine for TK711, TK721, TK722, TK732, TK741, TK751, and TK752 Track Feller Bunchers Coolant in Engine Oil
Electronic Modular Control Panel II+ (EMCP II+) for EUI Engines CID 168 FMI 4 Electrical System Voltage Below Normal - Test
3306B Generator Set Generator Set Installation
C-12, C-15 and C-16 Engines for Caterpillar Built Machines Alternator - Charging Problem
30SI Series and 34SI Series Alternator T8 Alternator Overcharging - Test
30SI Series and 34SI Series Alternator T7 Identifying Source of Current Draw - Test
30SI Series and 34SI Series Alternator T6 Residual Magnetism Restoration
3406E and 3456 Generator Set Engines Engine Valve Lash - Inspect/Adjust
3126B Marine Engine Overspeed
SR500 Generators Voltage Regulators
G3304 and G3306 Engines Gas Engine Ignition
3612 and 3616 Engines Auxiliary Water Pump - Disassemble
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Evaporator Coil
30SI Series and 34SI Series Alternator General Information
30SI Series and 34SI Series Alternator Initial Troubleshooting Procedure
30SI Series and 34SI Series Alternator Component Description
30SI Series and 34SI Series Alternator Component - Test
30SI Series and 34SI Series Alternator Alternator - Disassemble
30SI Series and 34SI Series Alternator Alternator - Assemble
Back to top
The names Caterpillar, John Deere, JD, JCB, Hyundai or any other original equipment manufacturers are registered trademarks of the respective original equipment manufacturers. All names, descriptions, numbers and symbols are used for reference purposes only.
CH-Part.com is in no way associated with any of the manufacturers we have listed. All manufacturer's names and descriptions are for reference only.