Kontak dengan refrigerant dapat mengakibatkan cedera. Sistem ini selalu berada di bawah tekanan, bahkan saat engine tidak beroperasi. Panas sama sekali tidak boleh diberikan ke sistem yang dalam keadaan terisi. Kontak dengan refrigerant dapat menyebabkan radang beku (frostbite). Jauhkan dari wajah dan tangan Anda untuk membantu mencegah cedera. Kaca mata pelindung harus selalu dikenakan saat saluran refrigerant dibuka, bahkan bila pengukur mengindikasikan bahwa sistem tidak berisi refrigerant. Berhati-hatilah selalu saat fitting dilepaskan. Kendurkan fitting dengan perlahan. Bila sistem masih berada di bawah tekanan, kuras sistem untuk memulihkan refrigerant sebelum melepaskan fitting. Menghirup refrigerant melalui rokok yang menyala dapat mengakibatkan cedera atau kematian. Menghirup gas refrigerant AC melalui rokok yang menyala atau metode merokok lainnya atau menghirup asap yang dilepaskan dari api yang mengalami kontak dengan gas refrigerant AC, dapat menyebabkan cedera pada tubuh atau kematian. Jangan pernah merokok saat menservis AC atau di mana pun terdapat gas refrigerant. Sebelum melakukan pemeriksaan pada sistem AC dan pemanas, pindahkan alat berat ke permukaan horizontal yang rata. Turunkan semua attachment ke permukaan tanah. Pastikan transmisi berada di posisi netral atau parkir dan rem parkir terpasang. Mintalah semua personil lainnya untuk menjauh dari alat berat atau berada di lokasi yang dapat terlihat. |
Cedera badan dapat diakibatkan dari cairan pendingin panas. Bersentuhan dengan cairan pendingin yang panas atau dengan uap panas dapat menimbulkan luka bakar. Biarkan komponen sistem pendinginan menjadi dingin sebelum menguras sistem pendinginan. |
Sistem Pemanasan
Untuk melakukan pemeriksaan kinerja sistem pemanasan, lakukan prosedur berikut.
- Jalankan engine di 1000 rpm.
- Setel tombol kontrol temperatur ke setelan untuk pemanasan maksimum.
- Atur sakelar kipas pada posisi TINGGI saat pemanasan.
- Saat temperatur cairan pendingin engine berada dalam kisaran pengoperasian normal, temperatur udara yang mengalir dari kisi (saluran udara) akan hangat.
Jika temperatur udara yang mengalir tidak menghangat dalam waktu 10 menit pengoperasian, rujuk ke bagian "Masalah 2".
Masalah 1
Terdapat sedikit aliran udara hangat atau tidak terdapat aliran udara hangat saat tombol kontrol heater disetel ke pemanasan maksimum.
- Lakukan prosedur berikut:
- Periksa temperatur cairan pendingin engine. Temperatur cairan pendingin harus berada dalam kisaran pengoperasian normal.
- Katup kontrol heater harus berfungsi dengan benar. Periksa penyetelan linkage yang benar dari tuas kontrol temperatur ke katup kontrol heater. Katup kontrol heater harus terbuka sepenuhnya saat tombol kontrol temperatur disetel untuk pemanasan maksimum.
- Periksa terhadap penutupan dan periksa terhadap tekukan pada selang heater. Penutupan dan tekukan pada selang heater akan menghentikan aliran cairan pendingin melalui sistem.
- Periksa petcock yang menghubungkan selang heater ke blok engine. Pastikan bahwa petcock disetel sedemikian rupa sehingga petcock terbuka sepenuhnya.
- Lakukan perbaikan komponen atau ganti setiap komponen yang rusak.
Sistem Listrik
Masalah 2
Ruang operator tidak memiliki aliran. Motor blower evaporator tidak beroperasi saat sakelar kipas diaktifkan.
- Lakukan prosedur berikut:
- Periksa pemutus arus atau periksa sekring terhadap sirkuit terbuka.
- Lakukan inspeksi visual pada semua koneksi kabel. Gunakan skematik listrik untuk alat berat terkait.
- Periksa penutupan pada bilah kipas.
- Periksa kesesuaian fungsi sakelar kipas di setiap setelan. Motor blower evaporator akan beroperasi di setiap setelan. Motor blower evaporator harus beroperasi dalam mode dingin dan dalam mode pemanasan.
- Jika diperlukan, lakukan perbaikan atau ganti komponen.
Prosedur Uji untuk Pengujian Komponen Listrik dalam Sistem AC
Sistem AC pada alat berat Caterpillar menggunakan sakelar tekanan untuk melindungi sistem AC. Beberapa sistem AC pada alat berat Caterpillar menggunakan sakelar tekanan dan susunan timer tunda penyalaan untuk kompresor refrigerant guna melindungi sistem AC. Peredam busur melindungi komponen listrik lainnya dalam sistem AC. Peredam busur diaplikasikan untuk melepas induktansi listrik saat kompresor dinonaktifkan. Kegagalan peredam busur memengaruhi keandalan sakelar tekanan. Kegagalan peredam busur dapat menyebabkan kegagalan sakelar tekanan.
Prosedur berikut adalah untuk pengujian susunan timer tunda penyalaan, sakelar tekanan, dan komponen peredam busur.
Alat yang Diperlukan     | |
Nomor Suku Cadang     | Keterangan Suku Cadang     |
146-4080     | Multimeter Digital (RS-232)     |
Susunan Timer Tunda Penyalaan untuk Uji Kompresor Refrigerant
Untuk mendiagnosis kerusakan susunan timer tunda penyalaan untuk kompresor refrigerant, sakelar start engine harus berada pada posisi ON dan sakelar AC diaktifkan.
Catatan: Susunan timer tunda penyalaan akan menunda suplai daya ke koil kopling kompresor selama 30 detik setelah sakelar AC diaktifkan.
Ilustrasi 1 | g00754249 |
(1) Output (tegangan sinyal) (2) Ground chassis (3) Kopling kompresor (4) Catu daya |
- Pisahkan empat konektor pin dari rangkaian kabel.
- Setel Multimeter Digital 146-4080 ke tegangan DC. Sambungkan probe positif ke pin (4) pada rangkaian kabel dan sambungkan probe negatif ke ground yang sesuai. Pembacaan multimeter harus 12 V untuk sistem 12 V atau pembacaan multimeter harus 24 V untuk sistem 24 V.
Catatan: Jika tegangan kurang dari 9 V atau tegangan lebih dari 24 V untuk sistem 12 V, maka susunan timer tunda penyalaan tidak akan menyuplai daya ke kompresor.
Catatan: Jika tegangan kurang dari 18 V atau tegangan lebih dari 32 V untuk sistem 24 V, maka susunan timer tunda penyalaan tidak akan menyuplai daya ke kompresor.
- Setel Multimeter Digital 146-4080 ke OHMS. Sambungkan probe positif ke lokasi pin (2) pada rangkaian kabel dan sambungkan probe negatif ke ground chassis yang sesuai. Multimeter akan menampilkan OL jika ground tidak ada.
- Setel Multimeter Digital 146-4080 OHMS. Sambungkan probe positif ke lokasi pin (1) pada rangkaian kabel dan sambungkan probe negatif ke chassis yang sesuai. Jika multimeter menampilkan OL, salah satu dari ketiga sakelar terbuka. Periksa setiap sakelar jika terjadi kondisi terbuka.
Catatan: Dalam sistem AC harus terdapat refrigerant untuk menutup kedua sakelar tekanan.
- Untuk memastikan adanya suplai daya dari susunan timer tunda penyalaan ke koil kopling kompresor, sambungkan kembali susunan timer tunda penyalaan ke rangkaian kabel. Setel Multimeter Digital 146-4080 ke tegangan DC. Lepaskan konektor 2 pin dari koil kopling kompresor. Sambungkan probe negatif ke ground chassis yang sesuai. Periksa tegangan masing-masing di kedua pin pada rangkaian kabel. Salah satu dari kedua pin harus menyuplai 12 V untuk sistem 12 V atau 24 V untuk sistem 24 V.
- Untuk memeriksa jalur ground dari koil kopling kompresor ke chassis, matikan sakelar AC di dalam kabin. Setel Multimeter Digital 146-4080 OHMS. Lepaskan konektor 2 pin dari koil kopling kompresor. Sambungkan kabel negatif ke ground yang sesuai. Periksa kontinuitas kedua pin masing-masing pada dua konektor pin. Salah satu dari kedua pin harus menampilkan OL.
- Jika terdapat tegangan dan ground yang benar, periksa resistan koil kopling kompresor. Rujuk ke Buku Petunjuk Servis, S8R 5664, "Kompresor Refrigerant" di Spesifikasi.
Uji Sakelar Tekanan
Prosedur Uji untuk Sakelar Tekanan 114-5333 dan Sakelar Tekanan 114-5334 (NORMAL TERBUKA)
Sakelar tekanan digunakan untuk melindungi kompresor AC. Dua sakelar tekanan yang paling umum digunakan adalah Sakelar Tekanan 114-5333 dan Sakelar Tekanan 114-5334. Perbedaan antara kedua sakelar tersebut hanya pada konektornya. Hanya salah satu dari kedua sakelar ini yang digunakan per alat berat. Sakelar tekanan tinggi dan sakelar tekanan rendah memiliki tiga kemungkinan posisi sakelar yang diberikan di bawah:
MEMBUKA - Tekanan sistem rendah.
TERTUTUP - Tekanan sistem benar.
MEMBUKA - Tekanan sistem tinggi.
Kedua sakelar tekanan yang berada pada posisi TERBUKA melindungi sistem AC. Posisi TERBUKA mencegah kompresor beraktuasi ketika terdapat potensi tekanan berbahaya dalam sistem. Posisi TERTUTUP adalah posisi sakelar pengoperasian normal. Tabel berikut berisi logika untuk sakelar tekanan:
Tekanan     | Jangkauan     | Posisi Kontak (Tekanan Naik)     | Posisi Kontak (Tekanan Turun)     |
Posisi 3 Tinggi     | Lebih dari 2800 kPa (406 psi)     |
MEMBUKA     | MEMBUKA     |
Pita Histeresis (1)     | 1750 kPa (254 psi) hingga 2800 kPa (406 psi)     |
TERTUTUP     | MEMBUKA     |
Tengah (Posisi 2)     | 275 kPa (40 psi) hingga 1750 kPa (254 psi)     |
TERTUTUP     | TERTUTUP     |
Pita Histeresis (1)     | 170 kPa (25,0 psi) hingga 275 kPa (40 psi)     |
MEMBUKA     | TERTUTUP     |
Posisi 1 Rendah     | 0 kPa (0 psi) hingga 170 kPa (25,0 psi)     |
MEMBUKA     | MEMBUKA     |
( 1 ) | Tekanan harus melewati pita histeresis guna memberikan kondisi yang benar untuk kontak sakelar. |
Ilustrasi 2 | g00651406 |
Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:
- Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.
- Sambungkan Multimeter Digital 146-4080 ke kedua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.
- Ukur resistan sakelar tekanan.
- Jika tekanan sistem berada di antara 275 kPa (40 psi) dan 1750 kPa (254 psi), pembacaan nilai resistan pada multimeter akan kurang dari 1 ohm.
- Jika resistan yang ditampilkan adalah nilai dari OL (resistan tinggi), dan tekanan sistem berada dalam batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.
- Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.
- Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.
Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.
Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.
Sakelar Tekanan Rendah 8T-8639 (NORMAL TERBUKA)
Ilustrasi 3 | g00651418 |
Spesifikasi untuk Sakelar Tekanan     | |
Tekanan Aktuasi (2)     | 344 ± 34 kPa (50 ± 5 psi)     |
Tekanan Deaktuasi (3)     | 172 ± 21 kPa (25 ± 3 psi)     |
( 2 ) | Tertutup saat tekanan meningkat. |
( 3 ) | Terbuka saat tekanan menurun. |
Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:
- Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.
- Sambungkan Multimeter Digital 146-4080 ke kedua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.
- Ukur resistan sakelar tekanan.
- Jika tekanan sistem lebih dari 344 ± 34 kPa (50 ± 5 psi), pembacaan resistan pada multimeter akan kurang dari 1 ohm.
- Jika resistan yang ditampilkan adalah nilai dari OL (resistan tinggi) dan tekanan sistem tidak kurang dari batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.
- Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.
- Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.
Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.
Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.
Sakelar Tekanan Rendah 149-6371 (NORMAL TERBUKA)
Ilustrasi 4 | g00651452 |
Spesifikasi untuk Sakelar Tekanan     | |
Tekanan Aktuasi (2)     | 103 ± 14 kPa (15 ± 2 psi)     |
Tekanan Deaktuasi (3)     | 35 ± 7 kPa (5 ± 1 psi)     |
( 2 ) | Tertutup saat tekanan meningkat. |
( 3 ) | Terbuka saat tekanan menurun. |
Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:
- Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.
- Sambungkan Multimeter Digital 146-4080 ke kedua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.
- Ukur resistan sakelar tekanan.
- Jika tekanan sistem lebih dari 103 ± 14 kPa (15 ± 2 psi), pembacaan resistan pada multimeter akan kurang dari 1 ohm.
- Jika resistan yang ditampilkan adalah nilai dari OL (resistan tinggi), dan tekanan sistem tidak kurang dari batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.
- Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.
- Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.
Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.
Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.
Sakelar Tekanan Tinggi 3E-6462 (NORMAL TERTUTUP)
Ilustrasi 5 | g00651464 |
Spesifikasi untuk Sakelar Tekanan     | |
Tekanan Aktuasi (4)     | 2400 ± 140 kPa (348 ± 20 psi)     |
Tekanan Deaktuasi (5)     | 1725 ± 100 kPa (250 ± 15 psi)     |
( 4 ) | Terbuka saat tekanan meningkat. |
( 5 ) | Tertutup saat tekanan menurun. |
Catatan: Sakelar tekanan yang NORMAL TERTUTUP akan terbuka saat tekanan sistem meningkat. Sakelar tekanan akan tertutup saat tekanan sistem menurun.
Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:
- Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.
- Sambungkan Multimeter Digital 146-4080 ke kedua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.
- Ukur resistan sakelar tekanan.
- Jika tekanan sistem kurang dari 2400 ± 140 kPa (348 ± 20 psi), pembacaan resistan pada multimeter akan kurang dari 1 ohm.
- Jika resistan yang ditampilkan adalah nilai dari OL (resistan tinggi), dan tekanan sistem tidak lebih dari batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.
- Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.
- Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.
Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.
Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.
Sakelar Tekanan Tinggi 7X-1076 (NORMAL TERTUTUP)
Ilustrasi 6 | g00651571 |
Spesifikasi untuk Sakelar Tekanan     | |
Tekanan Aktuasi (4)     | 2412 ± 140 kPa (350 ± 20 psi)     |
Tekanan Deaktuasi (5)     | 1723 ± 100 kPa (250 ± 15 psi)     |
( 4 ) | Terbuka saat tekanan meningkat. |
( 5 ) | Tertutup saat tekanan menurun. |
Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:
- Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.
- Sambungkan Multimeter Digital 146-4080 ke kedua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.
- Ukur resistan sakelar tekanan.
- Jika tekanan sistem kurang dari 2412 ± 140 kPa (350 ± 20 psi), pembacaan resistan pada multimeter akan kurang dari 1 ohm.
- Jika resistan yang ditampilkan adalah nilai dari OL (resistan tinggi), dan tekanan sistem tidak lebih dari batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.
- Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.
- Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.
Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.
Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.
Prosedur Uji untuk Peredam Busur:
Peredam Busur 106-8704
Ilustrasi 7 | g00651378 |
Peredam Busur 106-8704 |
- Atur multimeter dalam mode uji DIODE.
- Tempatkan probe merah di terminal merah (terminal positif) multimeter.
- Tempatkan probe hitam di terminal hitam (terminal negatif) multimeter.
- Tempatkan probe merah pada Pin 2 konektor di peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 1 konektor.
- Pembacaan nilai tegangan pada multimeter harus berada di antara 0,5 VDC dan 1,0 VDC.
- Tempatkan probe merah pada Pin 1 konektor di peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 2 konektor di peredam busur.
- Multimeter harus menampilkan OL.
- Jika tidak terdapat kondisi di atas, komponen harus dianggap rusak. Komponen tidak akan memberikan perlindungan yang memadai jika tidak terdapat kondisi di atas.
- Ganti komponen jika komponen gagal.
Peredam Busur 3E-9169 dan Peredam Busur 130-8134
Ilustrasi 8 | g00651923 |
Peredam Busur dengan Konektor Sure Seal (1) Pin 1 (2) Pin 2 |
Ilustrasi 9 | g00651621 |
Peredam Busur dengan Konektor DT (1) Pin 1 (2) Pin 2 |
- Atur multimeter dalam mode uji DIODE.
- Tempatkan probe merah di terminal merah (terminal positif) multimeter.
- Tempatkan probe hitam di terminal hitam (terminal negatif) multimeter.
- Tempatkan probe merah pada Pin 1 salah satu konektor di peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 2 konektor.
- Pembacaan nilai tegangan pada multimeter harus berada di antara 0,5 VDC dan 1,0 VDC.
- Tempatkan probe merah pada Pin 2 salah satu konektor peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 1 salah satu konektor di peredam busur.
- Multimeter harus menampilkan OFL atau OL.
- Tempatkan probe merah pada pin 1 konektor betina. Tempatkan probe hitam pada Pin 1 konektor jantan.
- Pembacaan tegangan pada multimeter harus kurang dari 0,01 VDC.
- Tempatkan probe merah pada Pin 2 konektor betina. Tempatkan probe hitam pada Pin 2 konektor jantan.
- Pembacaan tegangan pada multimeter harus kurang dari 0,01 VDC.
- Komponen rusak jika tidak terdapat salah satu kondisi berikut.
- Jika komponen rusak, ganti komponen.
Peredam Busur 105-8827 dan Peredam Busur 130-0956
Ilustrasi 10 | g00651923 |
Peredam Busur dengan Konektor Sure Seal (1) Pin 1 (2) Pin 2 |
Ilustrasi 11 | g00651621 |
Peredam Busur dengan Konektor DT (1) Pin 1 (2) Pin 2 |
- Atur multimeter dalam mode uji DIODE.
- Tempatkan probe merah di terminal merah (terminal positif) multimeter.
- Tempatkan probe hitam di terminal hitam (terminal negatif) multimeter.
- Tempatkan probe merah pada Pin 1 salah satu konektor di peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 2 konektor.
- Pembacaan nilai tegangan pada multimeter harus berada di antara 0,5 VDC dan 1,0 VDC.
- Tempatkan probe merah pada pin 2 salah satu konektor peredam busur. Tempatkan probe hitam pada pin 1 salah satu konektor di peredam busur.
- Multimeter harus menampilkan OFL atau OL.
- Tempatkan probe merah pada pin 1 konektor betina. Tempatkan probe hitam pada Pin 1 konektor jantan.
- Pembacaan tegangan pada multimeter harus kurang dari 0,01 VDC.
- Tempatkan probe merah pada pin 2 konektor betina. Tempatkan probe hitam pada pin 2 konektor jantan.
- Pembacaan tegangan pada multimeter harus kurang dari 0,01 VDC.
- Komponen rusak jika tidak terdapat salah satu kondisi berikut.
- Jika komponen rusak, ganti komponen.
Perbaiki Pemasangan Peredam Busur
Peredam busur tertentu dapat mengalami kegagalan kabel karena getaran jika peredam busur tidak ditopang dengan benar.
Gunakan Strap 2U-4497 untuk mengebat peredam busur. Kebatkan peredam busur dengan kencang ke penopang permanen untuk mencegah gerakan bodi peredam busur. Selain itu, konektor di kedua ujung peredam busur harus dikencangkan.
Bracket yang sesuai untuk menopang peredam busur adalah Pelat 116-6100. Penambahan Pelat 9R-2926 harus memungkinkan pemasangan Pelat 116-6100 di sekitar penghalang. Gunakan Pelat 9R-2926 jika Pelat 116-6100 tidak dapat dipasang secara langsung di aplikasi yang ada.
Konektor Sure Seal pada Peredam Busur 3E-9169 dan Peredam Busur 105-8827 harus dikencangkan dengan dua Klip 9G-9150 untuk mencegah gerakan konektor relatif terhadap bodi peredam busur. Konektor DT pada Peredam Busur 130-0956 dan Peredam Busur 130-8134 harus dikencangkan dengan dua Klip 9U-2297. Klip harus dibautkan melewati lubang berslot pada Pelat 116-6100.
Peredam Busur 106-8704 adalah peredam busur integral. Peredam busur integral dapat ditemukan pada alat berat yang lebih baru. Peredam Busu 106-8704 lebih ringan daripada peredam busur lain. Peredam Busu 106-8704 dapat dikebatkan secara langsung ke rangkaian kabel yang tersambung ke peredam busur.
Red Dot Automatic Temperature Control (ATC) - Kode Kesalahan: (hanya untuk Forwarder 584 dan Forwarder 584HD)
Ilustrasi 12 | g01912574 |
Untuk menampilkan kode kesalahan, tekan tombol ON tiga kali dalam urutan cepat. Tampilan digital kemudian menampilkan setiap kode kesalahan yang aktif. Menekan kembali tombol ON berulang-ulang akan menggulir kode kesalahan yang ada. Setelah lima detik tanpa menekan tombol lebih lanjut, sistem akan keluar dari mode diagnostik dan kembali ke pengoperasian normal.
Tidak Ada Kerusakan - E0
Sensor Kabin Terhubung-Singkat - E1
Sensor Kabin Terbuka - E2
Probe Evaporator Terhubung-Singkat - E3
Probe Evaporator Terbuka - E4
Sensor Saluran Terhubung-Singkat - E5
Sensor Saluran Terbuka - E6
Transduser Tekanan Terbuka - E151
Transduser Tekanan Terhubung-Singkat - E12
Kesalahan Aktuator Katup Air - E13
Elektronik atau Komunikasi. Kesalahan - E17
Kopling Sambungan Terbuka - E18*
Kopling Sambungan Terhubung-Singkat - E19*
Tanpa Refrigerant - E20*
Tekanan tinggi - E22*
Kesalahan Tegangan Rendah - E23*
* Implementasi yang akan datang
Diagnostik Lanjutan:
Panel kontrol Red Dot ATC Advanced Diagnostics memungkinkan teknisi untuk melihat informasi sistem waktu nyata pada tampilan panel kontrol. Tampilan panel kontrol akan membantu dalam menyervis AC dan heater. Informasi waktu nyata ini dapat membantu teknisi servis mendiagnosis masalah sistem tertentu.
Untuk menampilkan diagnostik lanjutan, tekan tombol ON tiga kali dalam urutan cepat (kode kesalahan ditampilkan) kemudian dengan segera tekan dan tahan tombol ON selama lima detik. Teks "CAB" (Kabin) ditampilkan. Setelah beberapa detik, nilai waktu nyata temperatur kabin yang diukur oleh ATC ditampilkan. Nilai ini, dan nilai lain yang ditampilkan oleh panel kontrol akan secara kontinu diperbarui. Menekan kembali tombol ON secara berulang-ulang akan menggulir semua informasi diagnostik yang tersedia
KABIN - Temperatur Udara Kabin (°C atau °F)
EVAP - Temperatur Inti Evaporator (°C atau °F)
SALURAN - Temperatur Udara Saluran (°C atau °F)
PANAS - Perintah Katup Air (% dari katup terbuka)
A-C - Permintaan Kopling AC (ON/OFF)
KIPAS - Kecepatan Kipas Blower (% dari kecepatan kipas maksimum)
DEF - Mode Penghilang Beku Aktif (ON/OFF)
HI-P - Sisi Tekanan Tinggi (psig atau bar)
PRHT - Pengaktifan Blower Aktif (ON/OFF)
VOLT - Tegangan Sistem (Volt DC)
Catatan: Sistem dapat dioperasikan secara normal ketika dalam mode diagnostik lanjutan, termasuk mengubah nilai kerja temperatur atau mengubah kecepatan kipas blower untuk mengevaluasi respons sistem.
Mode Versi Firmware
Versi firmware panel kontrol dan Unit Kontrol Elektronik (ECU, Electronic Control Unit) dapat ditampilkan. Dari mode diagnostik lanjutan, tekan dan tahan tombol ON selama lima detik. Teks CTRL ditampilkan dan setelah beberapa detik, nomor versi firmware panel kontrol ditampilkan. Menekan tombol ON akan mengalihkan versi firmware ECU.
Informasi versi firmware berikut tersedia:
CTRL - Versi Panel Kontrol
ECU - Versi ECU
Keluar dari Mode Diagnostik:
Untuk keluar dari mode diagnostik lanjutan atau mode Versi firmware, atur sistem ke posisi OFF dengan menekan tombol OFF.
Pemecahan Masalah Tambahan:
Tidak Ada Tampilan
- Hidupkan panel kontrol dengan tombol ON.
- Periksa untuk mengetahui apakah tampilan menyala.
- Verifikasikan bahwa panel kontrol disambungkan ke rangkaian kabel.
- Periksa untuk mengetahui apakah rangkaian kabel disambungkan ke kendaraan dengan benar.
Tidak Ada Kipas
- Putar kipas ke atas dengan tombol NAIK kipas.
- Pastikan bahwa kipas disambungkan ke rangkaian kabel, verifikasikan semua koneksi kabel.
- Verifikasikan bahwa pemutus arus atau sekring lengkap.
- Jika semua fungsi lain bekerja dengan benar, ganti ECU.
Tidak Ada Panas
- Naikkan panas dengan tombol NAIK Temperatur. Gunakan diagnostik lanjutan untuk memverifikasikan bahwa katup air diperintahkan terbuka.
- Periksa dan verifikasikan semua koneksi kabel.
- Verifikasikan bahwa setiap katup penutupan cairan pendingin pada engine terbuka.
- Verifikasikan bahwa cairan pendingin hangat mengalir ke dalam inti heater dengan menguji selang heater.
- Periksa dan ganti katup air elektronik jika diperlukan.
- Periksa dan ganti ECU jika diperlukan.
Tidak Ada Pendinginan
- Turunkan panas degan tombol TURUN temperatur dan aktifkan mode penghilang beku. Gunakan diagnostik lanjutan untuk memverifikasikan bahwa kopling AC diperintahkan ke posisi ON.
- Verifikasikan bahwa sistem diisi penuh dengan refrigerant.
- Verifikasikan bahwa terdapat tegangan di kopling kompresor.
- Verifikasikan bahwa terdapat tegangan yang benar di relai kopling pada rangkaian kabel.
- Periksa dan verifikasikan semua koneksi kabel.
- Periksa dan ganti relai kopling jika diperlukan.
- Periksa dan ganti tekanan tinggi refrigerant dan/atau sakelar cut out tekanan rendah jika diperlukan.
- Periksa kompresor dan susunan kopling dan ganti kopling jika diperlukan.
Sistem tidak mengontrol temperatur kabin dengan benar
- Periksa sensor temperatur udara kabin.
- Verifikasikan bahwa saluran masuk ventilasi resirkulasi tidak terhalang. Periksa dan ganti filter udara ventilasi resirkulasi jika diperlukan.
- Periksa dan ganti filter udara ventilasi resirkulasi, jika diperlukan.
- Ubah temperatur nilai kerja dengan sedikit kenaikan.
- Verifikasikan bahwa katup air bekerja dengan benar. Rujuk ke "Tidak Ada Panas"(lihat Tidak Ada Panas).
- Verifikasikan bahwa kopling kompresor bekerja dengan benar. Rujuk ke "Tidak Ada Pendinginan".
Inti evaporator membeku dan membatasi aliran udara.
- Periksa probe inti evaporator.
- Verifikasikan bahwa probe terhubung dengan benar ke sirip evaporator dan tidak terpasang dengan longgar.
- Posisikan kembali probe dan periksa temperatur inti selama pengoperasian menggunakan diagnostik lanjutan.
- Ganti inti evaporator jika diperlukan.
Pemecahan Masalah Kontrol Temperatur Otomatis
Gunakan prosedur ini untuk memecahkan masalah kinerja sistem HVAC untuk alat berat yang dilengkapi dengan kontrol temperatur otomatis.
Sambungkan Electronic Technician (ET) dan periksa diagnostik yang terkait dengan sistem HVAC. Rujuk ke Panduan Pemecahan Masalah Alat Berat jika salah satu kode berikut aktif.
Ilustrasi 13 | g03090916 |
Kode Diagnostik HVAC |
Ilustrasi 14 | g03090917 |
Parameter dan nilai status HVAC ET tipikal |
Pemecahan Masalah Gejala
Temperatur Kabin Tinggi
Kemungkinan Penyebab
- Kode Diagnostik
- Sakelar Tekanan Rendah/Sakelar Tekanan Tinggi
- Pengisian Refrigerant Rendah
- Aktuator Katup Air
- Kompresor AC
Tindakan yang Disarankan
Kode Diagnostik
Sambungkan Cat ET ke konektor peralatan servis. Periksa terhadap kode diagnostik yang aktif. Cari kode aktif yang terkait dengan sistem HVAC pada Gambar 13. Gunakan uji sirkuit yang sesuai untuk memecahkan masalah kode aktif sebelum melanjutkan.
Sakelar Tekanan Rendah/Sakelar Tekanan Tinggi
Gunakan Cat ET untuk memantau parameter status "Sirkuit Monitoring Refrigerant AC". Dengan pengisian yang benar, status harus tertutup. Jika status terbuka, periksa sakelar tekanan dan sirkuit (rujuk ke bagian uji sakelar tekanan di buku ini).
Pengisian Refrigerant Rendah
Rujuk ke Kinerja AC - Pengujian
Aktuator Katup Air
Uji kontrol aktuator nilai air dengan beralih ke mode panas. Gunakan Cat ET dan pantau parameter status "Siklus Kerja Aktuator Cairan Pendingin Engine Heater Udara Kabin" sewaktu memutar dial temperatur. Parameter harus beralih ke 5% saat dial temperatur CCW penuh dan 95% saat dial temperatur CW penuh. Jika Siklus Kerja Aktuator Cairan Pendingin Engine Heater Udara Kabin" tidak bergerak sesuai dengan dial temperatur, periksa dial temperatur (lihat bagian pemecahan masalah 2661 di panduan pemecahan masalah alat berat). Jika Siklus Kerja Aktuator Cairan Pendingin Engine Heater Udara Kabin" bergerak sesuai dengan dial temperatur, verifikasikan sirkuit aktuator katup air dan aktuator berputar.
Kompresor AC
Alihkan ke mode AC dan gunakan Cat ET untuk memantau parameter status "Kompresor AC " dengan engine beroperasi. Jika status kompresor tidak berputar ke posisi ON setelah 20 detik, periksa sirkuit temperatur evaporasi (rujuk ke kode diagnostik 2357 di TSG alat berat) dan sirkuit sakelar tekanan (rujuk ke bagian uji sakelar tekanan di buku ini). Jika status kompresor adalah ON dan kompresor tidak hidup, periksa daya pada koneksi kompresor.
Catatan: Jika status kompresor aktif dan terdapat daya pada kopling kompresor, maka ganti kompresor.
Temperatur Kabin Rendah
Kemungkinan Penyebab
- Kode Diagnostik
- Aktuator Katup Air
Tindakan yang Disarankan
Kode Diagnostik
Sambungkan Cat ET ke konektor peralatan servis. Periksa terhadap kode diagnostik yang aktif. Cari kode aktif yang terkait dengan sistem HVAC pada Gambar 13. Gunakan uji sirkuit yang sesuai untuk memecahkan masalah kode aktif sebelum melanjutkan.
Aktuator Katup Air
Uji kontrol aktuator nilai air dengan beralih ke mode panas. Gunakan Cat ET dan pantau parameter status "Siklus Kerja Aktuator Cairan Pendingin Engine Heater Udara Kabin" sewaktu memutar dial temperatur. Parameter harus beralih ke 5% saat dial temperatur CCW penuh dan 95% saat dial temperatur CW penuh. Jika Siklus Kerja Aktuator Cairan Pendingin Engine Heater Udara Kabin" tidak bergerak sesuai dengan dial temperatur, periksa dial temperatur (lihat bagian pemecahan masalah 2661 di panduan pemecahan masalah alat berat). Jika Siklus Kerja Aktuator Cairan Pendingin Engine Heater Udara Kabin" bergerak sesuai dengan dial temperatur, verifikasikan sirkuit aktuator katup air dan aktuator berputar.