Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Caterpillar


Compressor Protection System - Test

Usage:

TK711 101

------ PERINGATAN! ------

Kontak dengan refrigerant dapat mengakibatkan cedera.

Sistem ini selalu berada di bawah tekanan, bahkan saat engine tidak beroperasi. Panas sama sekali tidak boleh diberikan ke sistem yang dalam keadaan terisi.

Kontak dengan refrigerant dapat menyebabkan radang beku (frostbite). Jauhkan dari wajah dan tangan Anda untuk membantu mencegah cedera.

Kaca mata pelindung harus selalu dikenakan saat saluran refrigerant dibuka, bahkan bila pengukur mengindikasikan bahwa sistem tidak berisi refrigerant.

Berhati-hatilah selalu saat fitting dilepaskan. Kendurkan fitting dengan perlahan. Bila sistem masih berada di bawah tekanan, kuras sistem untuk memulihkan refrigerant sebelum melepaskan fitting.

Menghirup refrigerant melalui rokok yang menyala dapat mengakibatkan cedera atau kematian.

Menghirup gas refrigerant AC melalui rokok yang menyala atau metode merokok lainnya atau menghirup asap yang dilepaskan dari api yang mengalami kontak dengan gas refrigerant AC, dapat menyebabkan cedera pada tubuh atau kematian.

Jangan pernah merokok saat menservis AC atau di mana pun terdapat gas refrigerant.

Sebelum melakukan pemeriksaan pada sistem AC dan pemanas, pindahkan alat berat ke permukaan horizontal yang rata. Turunkan semua attachment ke permukaan tanah. Pastikan transmisi berada di posisi netral atau parkir dan rem parkir terpasang. Mintalah semua personil lainnya untuk menjauh dari alat berat atau berada di lokasi yang dapat terlihat.


------ PERINGATAN! ------

Cedera badan dapat diakibatkan dari cairan pendingin panas. Bersentuhan dengan cairan pendingin yang panas atau dengan uap panas dapat menimbulkan luka bakar. Biarkan komponen sistem pendinginan menjadi dingin sebelum menguras sistem pendinginan.


Sakelar Tekanan dan Peredam Busur

Sistem AC pada alat berat Caterpillar menggunakan sakelar tekanan untuk melindungi sistem AC. Beberapa sistem AC pada alat berat Caterpillar menggunakan sakelar tekanan dan susunan timer tunda penyalaan untuk kompresor refrigerant guna melindungi sistem AC. Peredam busur melindungi komponen listrik lainnya dalam sistem AC. Peredam busur diaplikasikan untuk melepas induktansi listrik saat kompresor dinonaktifkan. Kegagalan peredam busur memengaruhi keandalan sakelar tekanan. Kegagalan peredam busur dapat menyebabkan kegagalan sakelar tekanan.

Prosedur berikut adalah untuk pengujian susunan timer tunda penyalaan, sakelar tekanan, dan komponen peredam busur.

Tabel 1
Alat yang Diperlukan 
Nomor Suku Cadang  Keterangan Suku Cadang 
146-4080  Multimeter Digital (RS-232) 

Susunan Timer Tunda Penyalaan untuk Uji Kompresor Refrigerant

Untuk mendiagnosis kerusakan susunan timer tunda penyalaan untuk kompresor refrigerant, sakelar start engine harus berada pada posisi ON dan sakelar AC diaktifkan.

Catatan: Susunan timer tunda penyalaan akan menunda suplai daya ke koil kopling kompresor selama 30 detik setelah sakelar AC diaktifkan.



Ilustrasi 1g00754249
(1) Output (tegangan sinyal)
(2) Ground chassis
(3) Kopling kompresor
(4) Catu daya

  1. Pisahkan konektor empat pin dari rangkaian kabel.

  2. Setel 146-4080 Multimeter Digital ke tegangan DC. Sambungkan probe positif ke pin (4) pada rangkaian kabel dan sambungkan probe negatif ke ground yang sesuai. Pembacaan multimeter harus 12 V untuk sistem 12 V atau pembacaan multimeter harus 24 V untuk sistem 24 V.

    Catatan: Jika tegangan kurang dari 9 V atau tegangan lebih dari 24 V untuk sistem 12 V, maka susunan timer tunda penyalaan tidak akan menyuplai daya ke kompresor.

    Catatan: Jika tegangan kurang dari 18 V atau tegangan lebih dari 32 V untuk sistem 24 V, maka susunan timer tunda penyalaan tidak akan menyuplai daya ke kompresor.

  3. Setel 146-4080 Multimeter Digital ke OHM. Sambungkan probe positif ke lokasi pin (2) pada rangkaian kabel dan sambungkan probe negatif ke ground chassis yang sesuai. Multimeter akan menampilkan OL jika ground tidak ada.

  4. Setel OHM 146-4080 Multimeter Digital. Sambungkan probe positif ke lokasi pin (1) pada rangkaian kabel dan sambungkan probe negatif ke chassis yang sesuai. Jika multimeter menampilkan OL, salah satu dari ketiga sakelar terbuka. Periksa setiap sakelar jika terjadi kondisi terbuka.

    Catatan: Dalam sistem AC harus terdapat refrigerant untuk menutup kedua sakelar tekanan.

  5. Untuk memastikan adanya suplai daya dari susunan timer tunda penyalaan ke koil kopling kompresor, sambungkan kembali susunan timer tunda penyalaan ke rangkaian kabel. Setel 146-4080 Multimeter Digital ke tegangan DC. Lepaskan konektor 2 pin dari koil kopling kompresor. Sambungkan probe negatif ke ground chassis yang sesuai. Periksa tegangan masing-masing di kedua pin pada rangkaian kabel. Salah satu dari kedua pin harus menyuplai 12 V untuk sistem 12 V atau 24 V untuk sistem 24 V.

  6. Untuk memeriksa jalur ground dari koil kopling kompresor ke chassis, matikan sakelar AC di dalam kabin. Setel OHM 146-4080 Multimeter Digital. Lepaskan konektor 2 pin dari koil kopling kompresor. Sambungkan kabel negatif ke ground yang sesuai. Periksa kontinuitas kedua pin masing-masing pada dua konektor pin. Salah satu dari kedua pin harus menampilkan OL.

  7. Jika terdapat tegangan dan ground yang benar, periksa resistan koil kopling kompresor. Rujuk ke Spesifikasi, "Kompresor Refrigerant".

Uji Sakelar Tekanan

Prosedur Pengujian untuk 114-5333 Sakelar Tekanan dan 114-5334 Sakelar Tekanan (NORMAL TERBUKA)

Sakelar tekanan digunakan untuk melindungi kompresor AC. Dua sakelar tekanan yang paling umum digunakan adalah 114-5333 Sakelar Tekanan dan 114-5334 Sakelar Tekanan. Perbedaan antara kedua sakelar tersebut hanya pada konektornya. Hanya salah satu dari kedua sakelar ini yang digunakan per alat berat. Sakelar tekanan tinggi dan sakelar tekanan rendah memiliki tiga kemungkinan posisi sakelar yang diberikan di bawah:

MEMBUKA - Tekanan sistem rendah.

TERTUTUP - Tekanan sistem benar.

MEMBUKA - Tekanan sistem tinggi.

Kedua sakelar tekanan yang berada pada posisi TERBUKA melindungi sistem AC. Posisi TERBUKA mencegah kompresor beraktuasi ketika terdapat potensi tekanan berbahaya dalam sistem. Posisi TERTUTUP adalah posisi sakelar pengoperasian normal. Tabel berikut berisi logika untuk sakelar tekanan:

Tabel 2
Tekanan  Jangkauan   Posisi Kontak (Tekanan Naik)  Posisi Kontak (Tekanan Turun) 
Posisi 3 Tinggi  Di atas 2800 kPa (406 psi)  MEMBUKA  MEMBUKA 
Pita Histeresis(1)  1750 kPa (254 psi)hingga 2800 kPa (406 psi)  TERTUTUP  MEMBUKA 
Tengah (Posisi 2)  275 kPa (40 psi)hingga 1750 kPa (254 psi)  TERTUTUP  TERTUTUP 
Pita Histeresis(1)  170 kPa (25.0 psi)hingga 275 kPa (40 psi)  MEMBUKA  TERTUTUP 
Posisi 1 Rendah  0 kPa (0 psi)hingga 170 kPa (25.0 psi)  MEMBUKA  MEMBUKA 
(1) Tekanan harus melewati pita histeresis guna memberikan kondisi yang benar untuk kontak sakelar.


Ilustrasi 2g00651406

Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:

  1. Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.

  2. Sambungkan 146-4080 Multimeter Digital pada dua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.

  3. Ukur resistan sakelar tekanan.

  4. Jika sistem memiliki tekanan antara 275 kPa (40 psi) dan 1750 kPa (254 psi), multimeter akan menampilkan nilai yang kurang dari 1 ohm.

  5. Jika resistan yang ditampilkan memiliki nilai OL (resistan tinggi), dan tekanan sistem sesuai dengan batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.

  6. Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.

  7. Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.

Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.

Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.

8T-8639 Sakelar Tekanan Rendah (NORMAL TERBUKA)



Ilustrasi 3g00651418

Tabel 3
Spesifikasi untuk Sakelar Tekanan  
Tekanan Aktuasi(1)  344 ± 34 kPa (50 ± 5 psi) 
Tekanan Deaktuasi(2)  172 ± 21 kPa (25 ± 3 psi) 
(1) Tertutup saat tekanan meningkat.
(2) Terbuka saat tekanan menurun.

Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:

  1. Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.

  2. Sambungkan 146-4080 Multimeter Digital pada dua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.

  3. Ukur resistan sakelar tekanan.

  4. Jika tekanan sistem di atas 344 ± 34 kPa (50 ± 5 psi), multimeter akan menampilkan nilai yang kurang dari 1 ohm.

  5. Jika resistan yang ditampilkan memiliki nilai OL (resistan tinggi), dan tekanan sistem tidak berada di bawah batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.

  6. Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.

  7. Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.

Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.

Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.

149-6371 Sakelar Tekanan Rendah (NORMAL TERBUKA)



Ilustrasi 4g00651452

Tabel 4
Spesifikasi untuk Sakelar Tekanan  
Tekanan Aktuasi(1)  103 ± 14 kPa (15 ± 2 psi) 
Tekanan Deaktuasi(2)  35 ± 7 kPa (5 ± 1 psi) 
(1) Tertutup saat tekanan meningkat.
(2) Terbuka saat tekanan menurun.

Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:

  1. Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.

  2. Sambungkan 146-4080 Multimeter Digital pada dua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.

  3. Ukur resistan sakelar tekanan.

  4. Jika tekanan sistem di atas 103 ± 14 kPa (15 ± 2 psi), multimeter akan menampilkan nilai yang kurang dari 1 ohm.

  5. Jika resistan yang ditampilkan memiliki nilai OL (resistan tinggi), dan tekanan sistem tidak berada di bawah batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.

  6. Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.

  7. Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.

Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.

Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.

3E-6462 Sakelar Tekanan Tinggi (NORMAL TERTUTUP)



Ilustrasi 5g00651464

Tabel 5
Spesifikasi untuk Sakelar Tekanan 
Tekanan Aktuasi(1)  2400 ± 140 kPa (348 ± 20 psi) 
Tekanan Deaktuasi(2)  1725 ± 100 kPa (250 ± 15 psi) 
(1) Terbuka saat tekanan meningkat.
(2) Tertutup saat tekanan menurun.

Catatan: Sakelar tekanan yang NORMAL TERTUTUP akan terbuka saat tekanan sistem meningkat. Sakelar tekanan akan tertutup saat tekanan sistem menurun.

Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:

  1. Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.

  2. Sambungkan 146-4080 Multimeter Digital pada dua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.

  3. Ukur resistan sakelar tekanan.

  4. Jika tekanan sistem di bawah 2400 ± 140 kPa (348 ± 20 psi), multimeter akan menampilkan nilai yang kurang dari 1 ohm.

  5. Jika resistan yang ditampilkan memiliki nilai OL (resistan tinggi), dan tekanan sistem tidak berada di atas batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.

  6. Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.

  7. Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.

Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.

Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.

7X-1076 Sakelar Tekanan Tinggi (NORMAL TERTUTUP)



Ilustrasi 6g00651571

Tabel 6
Spesifikasi untuk Sakelar Tekanan 
Tekanan Aktuasi(1)  2412 ± 140 kPa (350 ± 20 psi) 
Tekanan Deaktuasi(2)  1723 ± 100 kPa (250 ± 15 psi) 
(1) Terbuka saat tekanan meningkat.
(2) Tertutup saat tekanan menurun.

Gunakan prosedur berikut untuk menguji sakelar tekanan:

  1. Putuskan sakelar tekanan dari rangkaian kabel alat berat.

  2. Sambungkan 146-4080 Multimeter Digital pada dua pin konektor. Setel multimeter ke mode uji OHMS.

  3. Ukur resistan sakelar tekanan.

  4. Jika tekanan sistem di bawah 2412 ± 140 kPa (350 ± 20 psi), multimeter akan menampilkan nilai yang kurang dari 1 ohm.

  5. Jika resistan yang ditampilkan memiliki nilai OL (resistan tinggi), dan tekanan sistem tidak berada di atas batas yang dapat diterima, ganti sakelar tekanan.

  6. Bila sakelar tekanan gagal, uji peredam busur terhadap pengoperasian yang benar.

  7. Jika sakelar tekanan dilepas, pastikan bahwa kabel pada sakelar tekanan yang baru dikebatkan. Mengunci sakelar tekanan akan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh getaran.

Catatan: Multimeter dapat menampilkan OL jika kontak pada sakelar tekanan kotor. Kontak pada sakelar tekanan dapat menjadi kotor jika peredam busur tidak lagi berfungsi.

Catatan: Multimeter akan menampilkan OL jika sakelar tekanan tidak disekrupkan ke dalam sistem AC.

Prosedur Uji untuk Peredam Busur:

106-8704 Peredam Busur



Ilustrasi 7g00651378
106-8704 Peredam Busur

  1. Atur multimeter dalam mode uji DIODE.

  2. Tempatkan probe merah di terminal merah (terminal positif) multimeter.

  3. Tempatkan probe hitam di terminal hitam (terminal negatif) multimeter.

  4. Tempatkan probe merah pada Pin 2 konektor di peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 1 konektor.

  5. Pembacaan nilai tegangan pada multimeter harus berada di antara 0,5 VDC dan 1,0 VDC.

  6. Tempatkan probe merah pada Pin 1 konektor di peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 2 konektor di peredam busur.

  7. Multimeter harus menampilkan OL.

  8. Jika tidak terdapat kondisi di atas, komponen harus dianggap rusak. Komponen tidak akan memberikan perlindungan yang memadai jika tidak terdapat kondisi di atas.

  9. Ganti komponen jika komponen gagal.

3E-9169 Peredam Busur dan 130-8134 Peredam Busur



Ilustrasi 8g00651923
Peredam Busur dengan Konektor Sure Seal
(1) Pin 1
(2) Pin 2


Ilustrasi 9g00651621
Peredam Busur dengan Konektor DT
(1) Pin 1
(2) Pin 2

  1. Atur multimeter dalam mode uji DIODE.

  2. Tempatkan probe merah di terminal merah (terminal positif) multimeter.

  3. Tempatkan probe hitam di terminal hitam (terminal negatif) multimeter.

  4. Tempatkan probe merah pada Pin 1 salah satu konektor di peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 2 konektor.

  5. Pembacaan nilai tegangan pada multimeter harus berada di antara 0,5 VDC dan 1,0 VDC.

  6. Tempatkan probe merah pada Pin 2 salah satu konektor peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 1 salah satu konektor di peredam busur.

  7. Multimeter harus menampilkan OFL atau OL.

  8. Tempatkan probe merah pada pin 1 konektor betina. Tempatkan probe hitam pada Pin 1 konektor jantan.

  9. Pembacaan tegangan pada multimeter harus kurang dari 0,01 VDC.

  10. Tempatkan probe merah pada Pin 2 konektor betina. Tempatkan probe hitam pada Pin 2 konektor jantan.

  11. Pembacaan tegangan pada multimeter harus kurang dari 0,01 VDC.

  12. Komponen rusak jika tidak terdapat salah satu kondisi berikut.

  13. Jika komponen rusak, ganti komponen.

105-8827 Peredam Busur dan 130-0956 Peredam Busur



Ilustrasi 10g00651923
Peredam Busur dengan Konektor Sure Seal
(1) Pin 1
(2) Pin 2


Ilustrasi 11g00651621
Peredam Busur dengan Konektor DT
(1) Pin 1
(2) Pin 2

  1. Atur multimeter dalam mode uji DIODE.

  2. Tempatkan probe merah di terminal merah (terminal positif) multimeter.

  3. Tempatkan probe hitam di terminal hitam (terminal negatif) multimeter.

  4. Tempatkan probe merah pada Pin 1 salah satu konektor di peredam busur. Tempatkan probe hitam pada Pin 2 konektor.

  5. Pembacaan nilai tegangan pada multimeter harus berada di antara 0,5 VDC dan 1,0 VDC.

  6. Tempatkan probe merah pada pin 2 salah satu konektor peredam busur. Tempatkan probe hitam pada pin 1 salah satu konektor di peredam busur.

  7. Multimeter harus menampilkan OFL atau OL.

  8. Tempatkan probe merah pada pin 1 konektor betina. Tempatkan probe hitam pada Pin 1 konektor jantan.

  9. Pembacaan tegangan pada multimeter harus kurang dari 0,01 VDC.

  10. Tempatkan probe merah pada pin 2 konektor betina. Tempatkan probe hitam pada pin 2 konektor jantan.

  11. Pembacaan tegangan pada multimeter harus kurang dari 0,01 VDC.

  12. Komponen rusak jika tidak terdapat salah satu kondisi berikut.

  13. Jika komponen rusak, ganti komponen.

Perbaiki Pemasangan Peredam Busur

Peredam busur tertentu dapat mengalami kegagalan kabel karena getaran jika peredam busur tidak ditopang dengan benar.

Gunakan 2U-4497 Strap untuk mengikat peredam busur. Peredam busur harus dikebatkan dengan kencang ke penopang permanen untuk mencegah setiap gerakan bodi peredam busur. Selain itu, konektor di kedua ujung peredam busur harus dikencangkan.

Bracket yang sesuai untuk menopang peredam busur adalah 116-6100 Pelat. Penambahan 9R-2926 Pelat harus memungkinkan pemasangan 116-6100 Pelat di sekitar penghalang. Gunakan 9R-2926 Pelat jika 116-6100 Pelat tidak dapat dipasang secara langsung pada aplikasi yang ada.

Konektor Sure Seal pada 3E-9169 Peredam Busur dan 105-8827 Peredam Busur harus dikencangkan dengan dua 9G-9150 klip untuk mencegah gerakan konektor relatif terhadap bodi peredam busur. Konektor DT pada 130-0956 Peredam Busur dan 130-8134 Peredam Busur harus dikencangkan dengan dua 9U-2297 klip. Klip harus dibautkan melewati lubang berslot pada 116-6100 Pelat.

106-8704 Peredam Busur merupakan peredam busur terintegrasi. Peredam busur integral dapat ditemukan pada alat berat yang lebih baru. 106-8704 Peredam Busur lebih ringan daripada peredam busur lain. 106-8704 Peredam Busur dapat diikatkan secara langsung ke rangkaian kabel yang tersambung ke peredam busur.

Prosedur pengujian untuk Transzorb:

Prosedur Pengujian untuk 218-4935 Peredam Busur

Peredam tegangan transzorb dapat berupa dua arah, dan gunakan diode zener alih-alih diode reguler untuk menjepit transien tegangan.

Tegangan transien yang diukur pada kompresor dengan diode peredam busur (seperti 189-3158 Peredam Busur) tidak boleh melebihi -1,28 V. Namun, diode tidak dilindungi dari tegangan berlebih yang diaktifkan.

Sedangkan, tegangan transien yang diukur pada kompresor dengan transzorb ( 218-4935 Peredam Busur) tidak boleh melebihi ± 30 V.

Untuk memeriksa transzorb, sambungkan secara seri catu daya yang sesuai dengan transzorb setidaknya 40 V, dan resistor 2 W 100 ohm. Komponen akan rusak, jika tegangan yang diukur pada transzorb lebih besar dari 32 V pada kedua polaritas.

Caterpillar Information System:

Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Machine Preparation for Disassembly and Assembly
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Machine Preparation for Testing and Adjusting
3512B Petroleum Engine Maintenance Recommendations
Testing the Refrigerant Compressor Protection Module{1408, 1802} Testing the Refrigerant Compressor Protection Module{1408, 1802}
345D, 349D and 349D2 Excavators and 345D MHPU, 349D MHPU and 349D2 MHPU Mobile Hydraulic Power Units Machine Electronic Control System Diagnostic Code List
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Refrigerant System - Flush
C15 and C18 Engines for Caterpillar Built Machines Flywheel Housing
G3408C and G3412C Engines Engine Oil Filter Base
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Refrigerant Oil - Test
C27 and C32 Industrial Engines Product Lifting
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Air Conditioning Performance - Test
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Air Conditioner Lines - Remove and Install
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Heater Performance - Test
C175-16 and C175-20 Generator Set Engines Lubrication System Operation
Rebuilding Front Axles, Spindle Housings, Leaning Arms, and Lean Bars {4313, 5211, 5225} Rebuilding Front Axles, Spindle Housings, Leaning Arms, and Lean Bars {4313, 5211, 5225}
Installation and Operation of the Exhaust Monitor Used in All Diesel Particulate Filter (DPF) Retrofit Emissions Applications{1091, 1408, 7490, 7498} Installation and Operation of the Exhaust Monitor Used in All Diesel Particulate Filter (DPF) Retrofit Emissions Applications{1091, 1408, 7490, 7498}
C6.6 Marine Generator Set Safety Messages
2008/04/28 Improved Turbocharger {1052, 1053}
C15 Petroleum Generator Set Engines Cylinder Head
345D, 349D and 349D2 Excavators and 345D MHPU, 349D MHPU and 349D2 MHPU Mobile Hydraulic Power Units Machine Electronic Control System Event Code List
C7 PETROLEUM Petroleum Engine Atmospheric Pressure Sensor - Remove and Install
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Air Conditioning System Troubleshooting
Air Conditioning and Heating R134a for All Caterpillar Machines Heating and Air Conditioning Service Publications
2012/10/04 Procedure Now Available to Test the Position Sensor of a Hydraulic Cylinder {1439, 7562}
Back to top
The names Caterpillar, John Deere, JD, JCB, Hyundai or any other original equipment manufacturers are registered trademarks of the respective original equipment manufacturers. All names, descriptions, numbers and symbols are used for reference purposes only.
CH-Part.com is in no way associated with any of the manufacturers we have listed. All manufacturer's names and descriptions are for reference only.